.webp)
Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan urgensi layanan keuangan digital dalam mendorong inklusivitas keuangan di ASEAN. Ia menjelaskan layanan keuangan digital dapat menjembatani kesenjangan keuangan bagi masyarakat yang tidak mempunyai rekening bank dan pelaku UMKM.
"Layanan ini memainkan peran penting dalam mendorong inklusivitas keuangan ASEAN sesuai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif," kata Rosan Plenary Sessions on AIPF sub-themes I: Green Infrastructure and Resilient Supply Chain, Rabu (6/9/2023).
Dalam meningkatkan layanan keuangan digital di Indonesia, BUMN telah menjadi katalis melalui berbagai inisiatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama beberapa tahun terakhir, BUMN telah menjadi katalis dan mengembangkan inisiatif serta kolaborasi strategis untuk mentransformasikan layanan keuangan digital Indonesia dalam berbagai aspek," imbuhnya.
Rosan mengatakan BUMN melalui BRI, Bank Mandiri dan BNI telah meluncurkan platform digital yang memungkinkan individu mengakses layanan keuangan. Inisiatif ini memberikan dampak signifikan terhadap inklusi keuangan, misalnya peluncuran digital BRI yang tumbuh 146% dari tahun 2021 hingga 2022.
"BUMN juga telah memperluas pembayaran layanannya ke platform digital untuk pelanggan," ucapnya.
"Selanjutnya melalui perbankan digital. Mandiri, BRI, BNI dan BTN telah membangun solusi perbankan digital. Layanan BNI Mobile Banking pun telah meningkatkan pertumbuhan sebesar 59% menjadi 7,8 juta pengguna pada tahun 2022," sambungnya.
Berdasarkan perspektif ASEAN dalam beberapa tahun terakhir, kata Rosan, keuangan digital ASEAN telah menghadirkan perubahan transformatif pada penguatan inklusi keuangan bagi nasabah dan UMKM. Oleh sebab itu, ia berharap forum AIPF dapat menghasilkan solusi terhadap tantangan inklusivitas keuangan di kawasan ASEAN untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
(akd/akd)
