Mengintip Kondisi Ekonomi India yang Mau Ganti Nama Jadi Bharat

Mengintip Kondisi Ekonomi India yang Mau Ganti Nama Jadi Bharat

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 07 Sep 2023 13:02 WIB
bendera India
Ilustrasi bendera India - Foto: Internet
Jakarta -

Pemerintah India mengumumkan akan mengganti nama negara menjadi Bharat. Isu pergantian nama tersebut terjadi saat undangan makan malam G20 atas nama Presiden Bharat.

Lalu bagaimana kondisi ekonomi Negara Hindustan tersebut?

Dari data Worldbank dijelaskan ekonomi India sempat mengalami kontraksi pada periode 2020 - 2021 akibat pandemi COVID-19. Namun India bangkit pada 2021-2022 dengan sejumlah kebijakan akomodatif seperti moneter dan fiskal daari pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Periode 2022-2023 produk domestik bruto (PDB) riil India tumbuh sekitar 6,9%. Ditopang oleh kuatnya permintaan dalam negeri, kuatnya aktivitas investasi yang didukung oleh dorongan pemerintah untuk berinvestasi di bidang infrastruktur, konsumsi swasta dan masyarakat berpendapatan tinggi.

Pada kuartal III 2022 terjadi perlambatan meskipun perekonomian masih kuat. Hal ini disebabkan oleh naiknya bunga acuan, pengetatan kondisi keuangan dan tingginya inflasi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi India tahun 2023 dan 2025. Worldbank memprediksi pertumbuhan PDB riil diramal akan melambat menjadi 6,3%.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan Badan Statistik Nasional (NSO) mencatat pertumbuhan ekonomi negara tersebut mencapai 7,8% secara year on year (yoy) pada bulan Juni. Angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak bulan Juni 2022.

Sektor keuangan, real estate, dan pelayanan jasa menjadi penopang hampir 60% perekonomian, yakni tumbuh dari 8,5% kuartal sebelumnya menjadi 12,2% pada kuartal I 2023.

Untuk konstruksi juga tumbuh kuat di angka 7,9%. Sementara sektor manufaktur meningkat 4,7% dibandingkan 4,5% pada kuartal sebelumnya.

Sebelumnya diberitakan Jairam Ramesh Pemimpin Kongres membenarkan kabar tersebut melalui akun X-nya (dulu twitter). Ia menulis Rashtrapati Bhawan telah mengirimkan undangan makan malam G20 pada 9 September dengan nama Presiden Bharat alih-alih Presiden India seperti biasanya.

"Jadi, beritanya benar. Rashtrapati Bhawan telah mengirimkan undangan makan malam G20 pada tanggal 9 September atas nama 'Presiden Bharat'," tulisnya, dikutip Kamis (7/9/2023).

Lihat juga Video: Pujian PM India ke Jokowi: Kepemimpinannya Cakap di Asia

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Hide Ads