PT Bank Mandiri Tbk kian konsisten mendorong investasi asing masuk ke Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan bank dengan jumlah aset terbesar tersebut, adalah menjadi tuan rumah forum tahunan China - ASEAN Interbank Association (CAIBA) 2023. Acara itu digelar di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (31/7/2023).
Dalam keterangan resminya, Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Eka Fitria, mengatakan sebanyak 30 perusahaan nasabah Mandiri dan CDB ambil peran dalam agenda matchmaking tersebut.
Perusahaan peserta itu berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari sektor konstruksi, energi, manufaktur, smelter, transportasi, baterai listrik, telekomunikasi, hingga trading and investment.
Sejumlah di antara nasabah itu adalah perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 atau daftar pendapatan bruto perusahaan teratas di dunia. Eka mengatakan mereka semua terlibat dalam pertemuan tatap muka untuk membicarakan potensi investasi di Indonesia.
"Matchmaking event ini merupakan upaya Bank Mandiri untuk menjalankan fungsi Bank Mandiri sebagai fasilitator dan pendukung investasi ke Indonesia dari negara lain," ujar Eka dalam siaran pers, Jumat (8/9/2023).
Lewat CAIBA, Eka menambahkan, bahwa Mandiri turut mendorong peningkatan kerja sama dengan berbagai bank di Kawasan Asean + 3 yang terdiri dari Cina, Jepang, dan Korea. Dari kolaborasi tersebut, Mandiri pun sudah menghasilkan lebih dari 70 credit line dengan outstanding nominal kolektif sebesar US$4 miliar.
Kemudian selain itu, terdapat inisiatif yang turut menjadi kesepakatan dalam forum CAIBA. Pemufakatan itu menghasilkan penguatan kerja sama untuk memperdalam pasar keuangan yang terkait dengan prinsip keberlanjutan atau Environmental, Social and Governance (ESG).
Eka bersyukur, bahwa industri perbankan di Kawasan ASEAN kini tampak mempunyai kesadaran kolektif untuk menerapkan ESG dalam lini bisnisnya. Sebagai bukti keseriusan Mandiri, dia menjelaskan perusahaan telah menurunkan emisi karbon sebesar 16,28% pada tahun 2022.
Pada Juni 2023, mandiri juga telah membukukan sustainable credit sebesar US$ 15,9 miliar atau setara Rp 243 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.300 per-dollar.
"Kami percaya jika diimplementasikan dengan baik, ESG dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan yang berkelanjutan," imbuhnya.
Sebagai informasi, CAIBA dibentuk oleh China Development Bank (CDB) pada 2010, melibatkan berbagai bank di kawasan Asia Tenggara. Inisiatif itu dibentuk dengan tujuan mempererat kerja sama antar bank.
Anggota CAIBA terdiri dari satu bank perwakilan dari setiap negara ASEAN. Sejak saat itu, CAIBA selalu mengadakan executive meeting tahunan yang dilakukan berdekatan dengan agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Pada 2023, tepat dengan keketuaan Indonesia, Bank Mandiri terpilih sebagai tuan rumah CAIBA 2023.
(kil/kil)