Jalan Panjang Masuk OECD
Sebelumnya, Sekjen OECD Mathias Cormann sudah melakukan pertemuan langsung dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat awal Agustus yang lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mendampingi Jokowi pada pertemuan dengan OECD mengatakan Jokowi sudah menyatakan langsung minat Indonesia untuk bergabung ke OECD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Presiden menyampaikan Indonesia ingin proses membership itu bisa berjalan cukup baik dan cepat dan juga manfaat menjadi membership itu harus diyakini karena akan memperbaiki kualitas kebijakan dan juga birokrasi di Indonesia," papar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023) lalu.
Sri Mulyani menjabarkan Indonesia akan melalui proses keanggotaan yang panjang untuk bisa menjadi anggota OECD.
"Kita akan gunakan benchmark seperti anggota OECD yang lain, yaitu yang pertama Indonesia melakukan asesmen terhadap kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan BUMN, perpajakan, capital movement, public procurement, program antikorupsi, dan environment," terang Sri Mulyani.
Menurutnya, pemerintah sudah banyak melakukan reformasi untuk kepentingan ekonomi Indonesia. Dia menilai reformasi-reformasi kebijakan itu akan membuat mudah Indonesia untuk menjadi anggota OECD.
"Jadi pada saat Indonesia akan dan ingin jadi anggota OECD, kita tidak memulai dari nol sama sekali, namun juga sudah banyak bidang reformasi yang dilakukan Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan kerangka kebijakan OECD," papar Sri Mulyani.
(hal/ara)