Pemandangan unik terlihat di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Di tengah Ibu Kota yang sudah dipadati dengan bangunan, kawasan ini terlihat masih banyak hamparan sawah. Lantas sawah-sawah ini ditanami apa?
Salah seorang petani bernama Ilham mengaku sawah yang dikelolanya bersama sejumlah petani lain sering kali ditanami padi. Meski begitu saat ini padi-padi tersebut sudah dipanen sejak beberapa minggu lalu.
"Kalau di sini keseringan padi. Ini lahannya udah rapih habis dipanen. Ya sudah dari beberapa minggu yang lalu lah (dipanennya)," ungkapnya saat kepada detikcom, Senin (11/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya setelah panen ini apakah akan ditanam padi lagi, ia menuturkan keputusan tersebut diambil oleh pemilik sawah. Sebab ia hanya petani yang ditugaskan untuk menjaga dan mengelola sawah tersebut.
Untuk saat ini, Ilham mengatakan sang pemilik ingin menanam bibit semangka di area sawah miliknya. Hal ini dilakukan mengingat kondisi cuaca panas dan sedikit hujan karena sudah masuk musim kemarau.
"Ya saya kan bukan yang punya ya, jadi habis ini mau ditanam apa ya ngikut. Kalau ini nanti maunya sama yang punya ditanam semangka. Kalau lagi kering gini kan semangka sama timun suri bagus tuh (untuk ditanam)," ujar Ilham.
Ia menjelaskan untuk semangka dan timun suri memang bagus untuk ditanam saat musim kemarau seperti sekarang ini. Sebab bila lahan terlalu basah, semangka yang ditanam akan busuk.
Sementara itu di petak sawah lain yang masih ditumbuhi padi, petani lain bernama Agus mengaku lahan yang dikelolanya hanya menanami padi sepanjang tahun. Ia sendiri juga bukan pemilik dari sawah ini dan hanya ditugaskan untuk mengurus sawah tersebut.
"Ini sepanjang tahun tanam padi. Iya kalau ini tanam padi aja terus," kata Agus.
Sayangnya untuk tahun ini ia bersama pemilik telat untuk menanam padi, sehingga padi yang ditanamnya belum panen seperti di petak sawah yang lain. Aikbatnya hasil panen kali ini tidaklah maksimal.
Dari sawah seluas kurang lebih setengah hektar ini paling tidak hanya dapat menghasilkan beras 6-7 karung ukuran 60 kg. Padahal kalau normalnya area seluas itu bisa menghasilkan hingga 40 karung 60 kg.
"Sama yang punya telat tanamnya. Ini kan pakainya bibit unggul dari pemerintah, kata yang punya. Tapi telat tanam," tuturnya.
"Yah paling kurang dari setengah ini jadinya. Itu kan yang tengah-tengah itu banyak yang kosong (padi yang ditanam kurang/sedikit isinya). Kalau gini sih paling cuma dapat 6-7 karung yang 60 kg," tambah
Simak Video: Ini 5 Aplikasi Cek Kualitas Udara di Android-IOS