Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia berjalan lambat. Karena itu diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Perlambatan tersebut bisa dilihat dari menurunnya kegiatan ekspor dan impor secara bersamaan. Ia menilai untuk menggeliatkan ekonomi, maka pertumbuhan positif diperlukan.
"Kita harus tetap tumbuh. Ekonomi kita kalau bisa tumbuh cepat. Kemarin tumbuh 5,17% mudah-mudahan bisa sampai 5,22 atau 5,25% di akhir tahun, surplusnya bisa dipertahankan. Nah, untuk itu semua segala cara harus kita lakukan," kata Zulhas dalam sambutannya membuka kegiatan Diseminasi Perizinan Berusaha di Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga oleh Kementerian Perdagangan, di Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum PAN ini menambahkan untuk menghasilkan pertumbuhan positif maka bisa dilakukan dengan memberikan kemudahan perdagangan. Baik perdagangan dalam negeri maupun lintas negara ekspor.
"Apapun yang bisa dipermudah, ya dipermudah, termasuk perdagangan dalam negeri, juga ekspor. Kalau ekspor kita permudah, nah kalo impor ditata,"
terang Zulhas.
Zulhas melanjutkan hal itu dilakukan untuk mendukung UMKM lokal. Selain itu, Ia mengatakan pihaknya juga sedang menata dampak dari social commerce.
Menurut Zulhas hal ini harus diperhatikan karena adanya social commerce bisa membuat collapse e-commerce dan mengancam UMKM lokal.
Ia pun berharap dengan adanya kebijakan pemerintah, utamanya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 Tahun 2023 mengenai Tentang Penetapan Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Perdagangan bisa lebih mudah.
"Melalui kebijakan (ini), maka pemerintah berharap penerbitan perizinan berusaha bisa lebih efektif, sederhana, intinya mudah," pungkas Zulhas.
(prf/ega)