Pemandangan tak biasa terlihat di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Di tengah ibu kota yang sudah ramai dengan bangunan-bangunan tinggi pencakar langit, kawasan ini masih memiliki hamparan sawah yang masih digunakan untuk bertani.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Senin (11/9/2023) kemarin, hamparan sawah ini terletak di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Lahan pertanian ini berlokasi di dekat tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan.
Sementara itu bentangan hamparan sawah ini juga dapat terlihat dari Jl. Inspeksi Kanal Timur yang terletak di samping jalur BKT (Banjir Kanal Timur). Area pertanian yang banyak ditumbuhi padi ini posisinya beberapa meter lebih rendah dari jalan. Diperkirakan sawah ini membentang kurang lebih sekitar 1 kilometer (km) di sisi BKT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Masuk ke kawasan Rorotan dari samping jalur BKT, terlihat kawasan ini cukup dipadati penduduk. Terdapat cukup banyak rumah berjejer di samping-samping sawah.
Terlihat sawah-sawah ini sudah dipetak-petakan berdasarkan pemiliknya. Sejumlah sawah diduga milik warga sekitar dan ada juga beberapa lahan yang dimiliki oleh pemerintah DKI Jakarta.
Hal ini terlihat dari beberapa petak sawah yang memiliki plang pemiliknya masing-masing. Ada di antaranya yang menunjukkan plang berwarna biru tua milik Pemprov DKI Jakarta.
"Dilarang Masuk. Tanah Hak Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Cq. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota," tulis salah satu plang.
![]() |
Melihat lebih dekat, sejumlah sawah terlihat masih ditumbuhi padi yang sudah mulai menguning. Hal ini menandakan padi-padi ini sudah semakin siap untuk dipanen.
Sementara itu beberapa hamparan sawah yang lain terlihat sudah dipanen. Pada area yang sudah dipanen ini, terlihat hanya ada sisa-sisa gabah.
Di tengah sawah ini, sesekali ditemui bangunan semi permanen yang diduga merupakan tempat beristirahat para petani. Meski begitu sejauh mata memandang, pagi ini tidak banyak terlihat adanya aktivitas.
Lihat juga Video 'Jalan Sawah Dekat Tol Jadi Spot Nyore Muda-mudi Demak':
Apa yang ditanam di sawah tersebut? Cek halaman berikutnya.
Tanaman di Sawah
Salah seorang petani bernama Ilham mengaku sawah yang dikelolanya bersama sejumlah petani lain sering kali ditanami padi. Meski begitu saat ini padi-padi tersebut sudah dipanen sejak beberapa minggu lalu.
"Kalau di sini keseringan padi. Ini lahannya udah rapih habis dipanen. Ya sudah dari beberapa minggu yang lalu lah (dipanennya)," ungkapnya kepada detikcom.
Saat ditanya setelah panen ini apakah akan ditanam padi lagi, ia menuturkan keputusan tersebut diambil oleh pemilik sawah. Sebab ia hanya petani yang ditugaskan untuk menjaga dan mengelola sawah tersebut.
![]() |
Untuk saat ini, Ilham mengatakan sang pemilik ingin menanam bibit semangka di area sawah miliknya. Hal ini dilakukan mengingat kondisi cuaca panas dan sedikit hujan karena sudah masuk musim kemarau.
"Ya saya kan bukan yang punya ya, jadi habis ini mau ditanam apa ya ngikut. Kalau ini nanti maunya sama yang punya ditanam semangka. Kalau lagi kering gini kan semangka sama timun suri bagus tuh (untuk ditanam)," ujar Ilham.
Ia menjelaskan untuk semangka dan timun suri memang bagus untuk ditanam saat musim kemarau seperti sekarang ini. Sebab bila lahan terlalu basah, semangka yang ditanam akan busuk.
Sementara itu di petak sawah lain yang masih ditumbuhi padi, petani lain bernama Agus mengaku lahan yang dikelolanya hanya menanami padi sepanjang tahun. Ia sendiri juga bukan pemilik dari sawah ini dan hanya ditugaskan untuk mengurus sawah tersebut.
"Ini sepanjang tahun tanam padi. Iya kalau ini tanam padi aja terus," kata Agus.
![]() |
Sayangnya untuk tahun ini ia bersama pemilik telat untuk menanam padi, sehingga padi yang ditanamnya belum panen seperti di petak sawah yang lain. Aikbatnya hasil panen kali ini tidak maksimal.
Dari sawah seluas kurang lebih setengah hektare ini paling tidak hanya dapat menghasilkan beras 6-7 karung ukuran 60 kg. Padahal kalau normalnya area seluas itu bisa menghasilkan hingga 40 karung ukuran 60 kg.
"Sama yang punya telat tanamnya. Ini kan pakainya bibit unggul dari pemerintah, kata yang punya. Tapi telat tanam," tuturnya.
"Ya paling kurang dari setengah ini jadinya. Itu kan yang tengah-tengah itu banyak yang kosong (padi yang ditanam kurang/sedikit isinya). Kalau gini sih paling cuma dapat 6-7 karung yang 60 kg," tambah.