Bisnis media merupakan bisnis yang diminati oleh banyak pengusaha. Tak heran, ternyata para pengusaha bisnis media kekayaannya dapat mencapai puluhan triliun.
Para konglomerat media di bawah ini diketahui memiliki stasiun TV. Walaupun kini banyak hadir platform audio visual baru, ternyata bisnis stasiun TV masih dapat membawa kesuksesan bagi para konglomerat ini. Lantas, siapakah para konglomerat media terkaya di Indonesia dan berapa hartanya?
5 konglomerat media terkaya di Indonesia
Hary Tanoe
Hary Tanoesoedibjo atau yang lebih dikenal sebagai Hary Tanoe merupakan pendiri MNC Group dan hingga kini masih menjabat sebagai Chairman PT MNC Investasi Tbk.
Melansir dari Forbes, Selasa (12/9/2023), Hary Tanoe mulai mendirikan bisnis medianya sesaat setelah ia lulus kuliah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MNC Group kini menaungi berbagai media yang ada di Indonesia, mulai dari stasiun TV seperti RCTI, MNC TV, iNews TV, GTV, dan sebagainya. Selain itu, MNC Group juga mempunyai media online antara lain IDX Channel, SINDONews, hinggai News.id.
Saat ini, kekayaan Hary Tanoe mencapai Rp 16,7 triliun. Dengan jumlah hartanya tersebut, Hary Tanoe berhasil menduduki peringkat ke-39 pada daftar Indonesia's 50 Richest oleh Forbes.
Chairul Tanjung
Chairul Tanjung merupakan pemilik CT Corp yang terkenal dengan perusahaan kartu kredit, supermarket, dan stasiun TV.
Dilansir dari laman resmi CT Corp, Selasa (12/9/2023), CT Corp menaungi Trans Media, sebuah grup media terkemuka di Indonesia yang memiliki TRANS7, TRANS TV, Transvision, Trans Meida Sosial. Detikcom, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Hai Bunda, CXO Media, Trans Digital Lifestye Group,Insertlive.com, Beautynesia, danFemaleDaily.com.
Chairul Tanjung menduduki peringkat ke-6 orang terkaya di Indonesia menurut Forbes. Harta kekayaannya di tahun 2022 dapat mencapai Rp 75,15 triliun.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Eddy Kusnadi Sariaatmadja merupakan co-founder dari PT Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) yang didirikan tahun 1983 sebagai distributor komputer Compaq eksklusif di Indonesia.
Dikutip dari laman resmi EMTEK, kini portofolio bisnis utama EMTEK berada di bidang media dan digital. Grup EMTEK menaungi berbagai saluran TV nasional, beragam properti media digital/online, serta bisnis produksi dan distribusi konten.
EMTEK mempunyai stasiun TV SCTV, Indosiar, dan MOJI yang sebelumnya bernama O Channel. Selain itu, EMTEK juga mempunyai bisnis produksi dan distribusi konten yaitu Vidio, KLY, Samara, Screenplay Films, Screenplay Productions, Sinemart, Indonesia Entertainmen Studio, dan Indonesia Entertainmen Produksi.
Saat ini harta Eddy Kusnadi Sariaatmadja mencapai Rp 15,3 triliun, yang membuatnya menduduki peringkat ke-20 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2020 oleh Forbes.
Peter Sondakh
Peter Sondakh merupakan pimpinan dari Rajawali Corpora, perusahaan investasi yang didirikan pada tahun 1984 yang portofolionya berupa hotel, media, dan pertambangan.
Rajawali Corpora menaungi stasiun TV Rajawali Televisi atau yang lebih dikenal sebagai RTV.
RTV merupakan stasiun TV free to air yang mengedepankan unsur edukasi dan hiburan dalam tiap programnya. Peter Sondakh berada di peringkat ke-22 orang terkaya di Indonesia oleh Forbes. Di tahun 2022, harta Peter Sondakh mencapai sekitar Rp 30,67 triliun.
Keluarga Bakrie
Keluarga Bakrie memiliki Bakrie Group yang bergerak di berbagai bidang, termasuk pertambangan, migas, properti, infrastruktur, telekomunikasi, hingga media.
Melansir dari laman resmi Universitas Bakrie, Bakrie Group menaungi PT Visi Media Asia Tbk yang memiliki stasiun TV ANTV, tvOne, dan VIVA.
Selain itu, Bakrie Group juga memiliki media online seperti VIVA.co.id, tvOnenews.com, IntipSeleb.com, dan masih banyak lagi. Dengan gurita bisnis milik Bakrie, pada tahun 2007 Forbes mencatat kekayaan Bakrie mencapai sebesar Rp 82,8 triliun.
Simak juga Video: Ditanya soal Peran Media Cegah Polarisasi, CT: Tidak Boleh Berpihak