Soal Konflik Rempang, Bahlil: Setiap Kita Mau Bangun Besar, Ada Aja!

Soal Konflik Rempang, Bahlil: Setiap Kita Mau Bangun Besar, Ada Aja!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 13 Sep 2023 14:05 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/Foto: Dok. Kementerian Investasi/BKPM
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengomentari konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam. Saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Bahlil menyoroti pihak asing yang disebut enggan melihat Indonesia maju.

Menurutnya, kawasan Batam dibuat untuk mengimbangi Singapura. Namun kerap terjadi konflik setiap proyek besar akan dibangun di sana. Sebagai informasi, Xinyi Group asal China berencana mendirikan pabrik kaca terbesar kedua di dunia di Batam.

"Saya mau tanya sama kalian bapak ibu yang terhormat (anggota komisi VI DPR RI). Dulu zaman BP Batam dibuat kawasan ini untuk mengimbangi Singapura, saya tanya apa sih yang terjadi sekarang," ujarnya dalam rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus kita pikir ada apa di balik ini semua. Setiap kita mau bangun besar di sana, ada aja. Ada aja," lanjutnya.

Ia juga menyinggung pihak asing yang turut mengomentari konflik di Pulau Rempang. Mantan Ketua HIPMI ini mempertanyakan mengapa asing harus campur permasalahan di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Ini sudah viral, ada bule yang ngomong tentang itu. Viral itu di TikTok. Itu agak merisaukan kita, ngapain bule ngurus negara kita. Ada apa di situ?" tanyanya.

Bahlil menyebut warga Rempang pada dasarnya baik hati, selama komunikasinya baik. Jokowi sendiri sebelumnya menyinggung rusuh di Rempang terjadi karena komunikasi dengan warga kurang baik.

"Waktu saya turun itu pun saya sempat ditemui rakyat. Ya demi kecil-kecilan lah. Tapi saya temui mereka. Tapi baik kok insyaallah kalau kita ngomong baik-baik, insyaallah mereka juga punya hati kok. Mereka juga ngomong baik. Nah itu satu, komunikasi yang kurang bagus," ungkapnya.

Terkait relokasi dan kompensasi untuk warga Rempang, Bahlil menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan bangunan tipe 4x5 atau sekitar Rp 120 juta. Warga juga disediakan tempat yang lokasinya dekat dengan pantai sehingga memudahkan mereka untuk melaut.

Pembangunan hunian diperkirakan memakan waktu hingga 6-7 bulan. Namun pemerintah juga menyiapkan biaya tunggu dan dana untuk warga mengontrak.

"Kan pembangunannya 6-7 bulan. Rumahnya kita kontrakin. Kemudian ada biaya tunggu. Biaya tunggu kita pakai data BPS. Memang ada aspirasi lain, jangan Rp 1.03 juta per orang, ada mintanya agak naik. Saya belum hitung baik dengan tim tapi kondisinya begini," pungkasnya.

Lihat juga Video: Jokowi Bicara soal Bentrok di Rempang: Komunikasi Kurang Baik-Utus Bahlil

[Gambas:Video 20detik]




(ily/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads