Tutup Kalau 'Kiamat', Ini Lika-liku Pedagang Jaga Warung Madura 24 Jam

Tutup Kalau 'Kiamat', Ini Lika-liku Pedagang Jaga Warung Madura 24 Jam

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 17 Sep 2023 20:30 WIB
Warung Madura
Foto: Anisa Indraini/detikcom
Jakarta -

Siang yang terik di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan tak menyurutkan semangat Nawawi (25) menjaga Warung Madura miliknya sendiri. Siang ini adalah gilirannya menjaga, setelah semalam suntuk dijaga anak buahnya.

Warung Madura yang beroperasi 24 jam atau katanya cuma tutup pas hari 'kiamat' memang harus dijaga secara bergantian. Berbagai lika-liku telah dialami Nawawi selama menjadi penjaga hingga akhirnya memiliki toko sendiri sejak 2020, salah satunya 7 handphone (HP) telah raib digondol maling karena ketiduran.

"Selama jaga warung, 7 HP saya hilang. Kan saya juga sambil kuliah, sambil dagang sampingan, terus waktunya shift jaga warung. Pas itu kecapekan nggak kuat, akhirnya ketiduran, jadi pada hilang HP-nya," cerita Nawawi kepada detikcom, Selasa (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nawawi bercerita bahwa kehilangan HP sudah menjadi langganan setiap dirinya baru membuka cabang Warung Madura yang saat ini ada 4. Meski begitu, kejadian itu tak membuatnya meningkatkan keamanan warung dengan memasangkan CCTV.

"Nggak ada CCTV, itu hilang pas saya baru buka warung, jadi sudah biasa ketika buka warung baru, malamnya pasti hilang karena seharinya itu capek ngerapihin warung. Semenjak itu sudah aman, nggak hilang lagi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya sampai di situ, pengalamannya didatangi preman saat menjaga Warung Madura kerap dialaminya di cabang Pondok Petir. Bukan dengan kekerasan, setiap ada kejadian itu dihadapinya dengan tenang.

"Hadapi aja ngomong baik-baik 'kalau ada palak-palakin gini saya harus lapor ke Pak RT karena saya kan di sini ada izin ke warga-warga juga', yaudah bingung dia premannya. Paling saya cuma kasih seikhlasnya, saya kasih rokok. Kalau ke sini pasti saya kasih. Jadi enak sekarang dijaga warung saya, lebih aman lah sekarang," imbuhnya.

Nawawi menyebut selama menjaga Warung Madura baik dirinya maupun anak buahnya tidak ada perbekalan khusus untuk jaga diri. Berbeda dengan cerita penjaga Warung Madura di Serang yang didatangi anak punk dan melawan dengan benda tajam celurit.

"Kalau di warung saya nggak ada. Alhamdulillah aman sudah 3 tahun aman," ujar Nawawi.

Penjaga Warung Madura di wilayah Sawah Baru, Tangerang Selatan bernama Saifullah (26) juga mengaku pernah didatangi preman yang membeli rokok dan mencoba untuk tidak membayar. Sama seperti sebelumnya, ia memilih menghadapi preman tersebut tanpa kekerasan.

"Kita masih mikir-mikir buat melawan mereka. Buat melawan mereka sih bisa, tapi kita mikirnya itu kita tinggalnya di negara hukum. Kalau di Madura bisa main celurit, kalau di sini masih mikir 2x karena kita anak perantau," ucap Saifullah.

(aid/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads