Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi peran PNM melalui program PNM Mekaar yang mendorong pemberdayaan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Erick meyakini kehadiran PNM dapat mempersempit ruang kesenjangan di masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara 'Halo-Halo PNM Bandung! #sudahlamatakjumpa' yang diadakan di Gedung Budaya Sabilulungan, Bandung beberapa waktu lalu. Di sana ia mendengarkan secara langsung testimoni nasabah PNM Mekaar yang berhasil bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Bukan hanya aktif berjualan, keberlanjutan usaha mereka juga patut diacungi jempol. Terbukti dengan kenaikan plafon pinjaman yang terus meningkat sejak bergabung sebagai nasabah PNM Mekaar. Hal ini menandakan semangat juang yang tinggi, usaha yang semakin lancar hingga kegigihan nasabah untuk naik kelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak mau kesenjangan kaya dan miskin makin lebar. Di Jawa Barat ada tiga juta nasabah (PNM) tapi itu tidak cukup. Kita harus bisa lebih banyak lagi membantu masyarakat yang membutuhkan, Indonesia harus dibangun dengan kerja sama dan rasa peduli yang tinggi. Mari bekerja dengan hati," ungkap Erick dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).
Dalam kesempatan tersebut, dia memberikan kenang-kenangan berupa tongkat multifungsi pada ketiga nasabah difabel yang hadir. Bantuan ini diharapkan bisa menambah semangat mereka dalam beraktivitas, khususnya untuk menjalani usaha.
Sementara itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menekankan dalam melakukan pemberdayaan nasabah ultra mikro melalui pembiayaan dan pendampingan, pihaknya tidak memandang bulu. Hal ini sejalan dengan konsen perusahaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs). Pada pilar ekonomi PNM membantu pemerintah mengentaskan masalah pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
"Ibu-ibu yang mau usaha kami dampingi, tanpa melihat keterbatasan fisik. Karena justru di situlah PNM hadir memberi pelayanan bagi mereka yang butuh bantuan untuk mengurangi kesenjangan sosial," jelas Arief.
(ega/ega)