Kondisi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, semakin sepi ditinggal pembeli. Akibatnya banyak pedagang di pusat grosir tersebut yang akhirnya ikut berjualan secara online.
Seorang pedagang kain batik, Arnold, mengaku penjualan di Pasar Tanah Abang saat ini sangatlah sepi. Menurutnya kondisi ini sudah terjadi usai Lebaran Haji pada akhir Juni 2023 kemarin.
"Sebenarnya (jumlah pengunjung) naik turun. Kurang lebih habis Lebaran Haji itu (pengunjung) turun drastis. Kemarin bulan 8 (Agustus) lumayan naik, sekarang bulan 9 (September) turun," kata Arnold kepada detikcom, Senin (18/9/2023).
Kondisi ini membuatnya harus putar otak untuk mendapatkan untung lebih. Salah satunya adalah dengan berjualan secara online.
Arnold mengaku, selain berjualan di toko ia juga berjualan secara online, khususnya di e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Namun ia tidak berjualan di social-commerce seperti TikTok Shop karena tidak punya pangsa pasar di sana.
Bahkan menurutnya untuk saat ini berjualan kain batik eceran masih lebih untung dari pada berjualan di toko. Namun ia tidak memungkiri bila berjualan secara grosir di toko masih lebih untung karena pembelian biasanya langsung dalam jumlah besar.
"Online lumayan laku, omzetnya lebih tinggi kalau ngecer (jual satuan). Secara total dalam sebulan omzet masih lebih tinggi di online, untuk ngecer ya," ungkapnya.
"Kalau kita hitung grosir (jualan offline), tetep grosir lebih gede. Kalau misal kita punya B2B (business-to-business), kita punya rekanan bisnis maksudnya. Kita kan jual bahan, maksudnya ada yang jual baju jadi itu ngambil bahan dari saya, itu jelas mereka ambil gede," tambahnya.
Untuk omzet berjualan online sendiri ia mengaku bisa mendapat omzet sekitar Rp 30 juta setiap bulannya. Dalam sehari kurang-lebih penghasilan kotornya bisa mencapai Rp 1 juta. "Online kurang-lebih, kalau kita ngomong gross ya, kasar ya, mungkin sekitar Rp 30 jutaan kurang-lebih. Sehari satu jutaan lah kurang-lebih, kasar loh ya," tutur Arnold.
Sementara itu, pedagang Pasar Tanah Abang lain bernama Desi mengaku saat ini dia sudah full berjualan online. Ia mengaku sudah full berjualan online sejak setahun yang lalu. Saat beralih berjualan secara online, ia juga memindahkan tokonya ke lantai atas. Hal ini dilakukan agar mendapat biaya sewa yang lebih murah.
"Kalau di toko ini (berjualan online) mulai setahun yang lalu sih, sebelumnya di bawah (masih berjualan offline). Karena kita (full) online ya sekarang," jelas Desi.
Hal ini dilakukannya karena kondisi pasar yang semakin sepi. Namun Desi masih membuka toko di pasar itu hanya untuk menyimpan dan mengemas dagangannya. "Pasarnya udah sepi sih, jadi banyak yang online ya sekarang. Ini (toko) cuma buat taruh barang aja, gudang, sama tempat packing," tuturnya.
(fdl/fdl)