Pasar Taman Puring Sepi Pengunjung, Pedagang: Kalah Sama Online

Pasar Taman Puring Sepi Pengunjung, Pedagang: Kalah Sama Online

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 21 Sep 2023 13:00 WIB
Taman Puring Terkini
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Maraknya situs jual-beli online atau e-commerce membuat pusat sepatu murah Pasar Taman Puring di kawasan Jakarta Selatan jadi sepi pembeli. Kondisi ini bahkan membuat banyak toko harus tutup karena kalah saing.

Salah seorang pedagang sepatu, Hendra (43), mengatakan saat ini sekitar 50% toko yang ada di pasar ini memang sudah tutup alias tidak jualan lagi. Sedangkan sisanya memang buka siang.

"Untuk toko yang buka antara 50-50 lah. Dari sekian banyak kios-kios di sini 50-50, selebihnya ada yang buka siang ada yang memang tutup (tidak jualan)," ungkap Hendra saat ditemui detikcom, Kamis (21/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan kondisi ini terjadi lantaran pasar semakin sepi pembeli usai maraknya e-commerce. Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya pandemi covid-19.

"Kondisi di lapangan (pasar) bisa dilihat sendiri sepi banget kaya begini, berbeda dengan tahun-tahun sebelum covid gitu ya. Meskipun ada media online kaya e-commerce itu tetap ramai nggak sesepi sekarang," katanya.

ADVERTISEMENT

"Mulai dari pandemi, (jumlah pengunjung) agak menurun, ditambah lagi sekarang makin turun. Apalagi tambah sekarang online, ada Shopee, Lazada, semuanya mulai ke situ," tambah Hendra.

Melihat kondisi ini ia sendiri sudah berusaha untuk ikut berjualan secara online. Sayangnya usaha itu tidak berjalan dan ia mengaku belum mendapat penghasilan sedikitpun dari jualan online.

"Kalau jualan online sih ada, tapi nggak jalan jualan online-nya. Nggak jalan juga, mungkin satu karena persaingan (jualan online), kedua mungkin karena kurang fokus, jadi saya fokus jualan offline saja," tuturnya.

Sementara itu, pedagang lain yang menjual aksesoris fesyen seperti ikat pinggang, tas, hingga jam bernama Amar (40) mengaku Pasar Taman Puring mulai sepi sejak 2018 lalu. Sama seperti Hendra, ia merasa sepinya pasar diakibatkan banyaknya pembeli yang beralih ke toko online.

"Ya sejak dari 2018 lah. dulu kan jarang pakai online, orang belum lumrah lah ibaratnya, itu ramai (pengunjung) memang. Orang kan banyak ke sini. Nah sekarang era kemajuan kan mungkin," kata Amar.

Ia juga mengaku ikut berjualan online, namun Amar merasa lebih senang berjualan offline karena bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan. Selain itu ia juga mengaku dagangan online-nya tidak begitu laku.

"Ya ngikut juga (jualan online), kalau saya sih lebih enak (berjualan) di sini langsung. Kalau online kan rata-rata baru berapa hari cair. Ya enakan di sini langsung melayani kasih keterangan ini-ini (produk) lebih jelas detailnya," ujarnya.

Simak juga Video: Pasar Tanah Abang Goyah Diserbu Produk Impor

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads