Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menyinggung program bersih-bersih di perusahaan pelat merah. Menurutnya bersih-bersih BUMN bukan ingin memenjarakan oknum, tapi lebih pada membangun karakter yang bersih di tubuh BUMN.
"Bersih-bersih BUMN itu bukan ingin memenjarakan daripada oknum atau manusianya. Bersih-bersih BUMN itu adalah membangun namanya karakter bersih yang ada di BUMN. yang penting pembangunan good corporate governance, transparan mengelola korporasi," terang Erick di sela acara detikcom Awards 2023 di The Westin, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023).
Menurutnya dampak dari program itu mulai terlihat hari ini. Capex atau belanja modal yang tidak perlu di BUMN kini lebih bisa ditekan, sehingga perusahaan pelat merah kini bisa lebih berhemat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan tentu dampaknya bisa kita lihat hari ini bagaimana hasil dari konsolidasi itu terjadi, sehingga kita lihat bagaimana kita menekan capex yang tidak perlu, penghematan di mana-mana, efisiensi," katanya.
Apalagi laba BUMN terus meningkat setiap tahun, dari Rp 13 triliun, Rp 124 triliun, hingga mencapai Rp 250 triliun. Pada kesempatan itu ia juga menanggung utang BUMN yang kerap diungkit jumbo. Padahal menurutnya, modal BUMN juga tergolong jumbo.
"Alhamdulillah laba BUMN meningkat dari Rp 13 triliun, Rp 124 triliun, menjadi Rp 250 triliun. Dan tentu ada konotasi utang jumbo BUMN selalu ditulis-tulis besar Rp 1.600 triliun. Tapi kalau lihat modal jumbo BUMN yang sebenarnya Rp 3.200 triliun. Itu antara utang modal 34% melawan 66%. Itu angka yang bisa dipastikan BUMN sehat," pungkasnya.
(ily/ara)