McDonald's berencana akan menaikkan biaya royalti bagi pemegang waralaba yang membuka restoran baru di AS dan Kanada. Ini merupakan kenaikan pertama kali dalam waktu 30 tahun terakhir
Dilansir dari CNBC International, restoran cepat saji ini menaikkan biayanya dari 4% menjadi 5% mulai 1 Januari 2024 mendatang. Perubahan ini hanya berlaku bagi mereka yang membuka waralaba pertama kalinya atau membeli restoran yang menggunakan skenario tertentu. Sementara itu, bagi yang memperpanjang sewa dan menjual waralaba ke operator lain, maka biaya royalti akan tetap sama.
McDonald's juga akan berhenti menggunakan istilah biaya layanan dan beralih ke kata royalti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak mengubah sistem layanannya, tapi kami coba mengubah pola pikir dengan buat orang melihat dan memahami kekuatan dari merek McDonald's saat membelinya," ujar Presiden McDonald's AS Joe Erlinger dikutip dari CNBC, Minggu (24/9/2023).
Waralaba menjadi bagian penting dari bisnis McDonald's. Pasalnya, sekitar 95% dari 13.400 restoran di AS dijalankan oleh waralaba. Mereka membayar sewa, biaya royalti bulanan, dan biaya aplikasi seluler perusahaan.
Kenaikan biaya royalti ini mungkin tidak akan langsung berdampak pada banyak pemilik waralaba. Dalam beberapa tahun terakhir, McDonalds dan pemilik waralabanya terlibat dalam sejumlah masalah, seperti sistem penilaian yang baru dan rancangan Undang-Undang California yang menaikkan gaji pekerja restoran cepat saji sebesar 25% tahun depan.
Meski begitu, bisnis McDonald's tetap berkembang pesat. Pada kuartal keempat, penjualan restoran tersebut tumbuh sebesar 10,3%. Beberapa faktor yang mendorong penjualan. Mulai dari promosi seperti Grimrace Birthday Meal dan permintaan yang tinggi untuk menu utama McDonalds, seperti Big Mac dan McNuggets. Akibatnya, arus kas rata-rata untuk operator AS meningkat 35% lima tahun terakhir.
(kil/kil)