Sudah Ada Operasi Pasar-Bansos, Kenapa Harga Beras Belum Juga Turun?

Sudah Ada Operasi Pasar-Bansos, Kenapa Harga Beras Belum Juga Turun?

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 25 Sep 2023 14:08 WIB
Harga beras di Tanah Air terus mengalami kenaikan. Lihat yuk proses bongkar muat beras di pasar beras Cipinang, Jakarta.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Harga beras belum juga turun. Secara rata-rata nasional saat ini harga beras medium sudah tembus Rp 13.000 per kilogram (kg).

Pemerintah sejauh ini telah melakukan upaya untuk menurunkan harga beras, mulai dari operasi pasar dengan menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP), bantuan pangan beras, hingga gerakan pangan murah.

Lantas, kenapa harga beras belum mengalami penurunan? Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menerangkan, pemerintah baru saja melakukan upaya operasi pasar dan penyaluran bantuan sosial beras pada September ini. Namun, memang belum sebulan upaya itu dilakukan untuk menurunkan harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seingat saya baru dua mingguan disalurkan (bansos beras). Butuh waktu untuk punya dampak atau pengaruh ke harga. Pada saat yang sama pemerintah juga tetap melakukan operasi pasar bernama stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP. Ini dilakukan sejak awal tahun, tanpa jeda," kata dia kepada detikcom, Senin (25/9/2023).

Menurutnya, butuh waktu yang cukup lama agar harga beras turun. Khudori juga menilai, cukup sulit harga beras turun jika dengan operasi pasar saja. Langkah itu menurut dia hanya bisa menahan harga tidak mengalami kenaikan lagi.

ADVERTISEMENT

"Sepertinya berharap harga beras turun, seperti harapan presiden, agak sulit. Bahwa operasi pasar dan bansos beras kemungkinan akan menahan kenaikan harga beras, ya. Ini berpijak dari pengalaman sebelumnya. Saat ada bansos beras periode pertama: Maret-Mei 2023 yang penyalurannya molor sampai Juni. Harga beras saat itu relatif stabil. Ada kenaikan tapi tipis," terang dia.

Tetapi menurutnya, harga beras bisa turun jika kebutuhan di pasar terpenuhi. Namun, kondisi sekarang pasokan sedikit, dan cadangan beras pemerintah (CBP) terus terkuras untuk intervensi.

"Harga bisa turun kalau kebutuhan pasar, berapapun jumlahnya, dipenuhi. Artinya pasar dipenuhi. Masalahnya, dengan stok seperti sekarang penjenuhan itu bakal menguras cadangan yang ada," tuturnya.

Harga beras juga belum mengalami penurunan karena keterbatasan pasokan di produsen. Harga gabah kering panen (GKP) saja sudah tembus lebih dari Rp 7.500 per kilogram (kg).

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan harga beras memang belum mengalami penurunan. Menurut datanya, rata-rata nasional untuk beras medium tinggi di angka Rp 13.000/kg dan harga beras premium sudah tembus Rp 15.000/kg.

"Sekarang sudah di angka Rp 13.000 untuk medium secara rata-rata nasional, minggu kemarin kan masih Rp 12.700 sampai 12.800/kg. Premium cukup tinggi bahkan sampai Rp 15.000," tuturnya kepada detikcom.

Harga beras di penggilingan masih tinggi. Cek halaman berikutnya.

Harga Beras di Penggilingan Tinggi

Menurut Mansuri, belum kunjung turunnya harga beras karena harga di penggilingan dan pengepul masih tinggi. Apalagi menurutnya saat ini pasokan terbatas, bahkan pedagang sampai memperebutkan pasokan di penggilingan.

"Kenapa belum nggak turun-turun? Pertama, karena memang barangnya medium dan premium nggak banyak barangnya, bisa turun, tetapi nggak bisa buru-buru. Karena ini sedang proses," ungkapnya.

"Di penggilingan saja sudah berebut, misalnya di satu daerah pengepul itu pedagang daerah lain juga cari ke daerah lain, situasinya sudah sampai yang paling mahal dia yang dapat," lanjutnya.

Ia memprediksi, harga beras tetap tinggi sampai Oktober 2023. Kemudian, akan mengalami penurunan tetapi tidak bisa sampai harga eceran tertinggi (HET). "Menurut hitung-hitungan kami, sampai Oktober stabil tinggi, naik turunlah," pungkasnya.

Sebagai informasi, harga beras secara rata-rata nasional belum turun. Hari ini harga beras jenis medium masih di level Rp 13.000 per kilogram (kg).

Berdasarkan data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, Senin (26/9/2023) sekitar pukul 11.45 WIB, rata- rata harga beras naik 0,15% menjadi Rp 13.150 per kg. Angka ini naik dari Senin pekan lalu Rp 12.930/kg.

Harga beras jenis premium juga masih terus mengalami kenaikan hampir Rp 15.000/kg. Siang ini harga beras premium di angka Rp 14.760/kg naik dari harga pekan lalu Rp 14.570/kg.

Sementara catatan harga beras medium (IR III 64) di Pasar Induk Beras Cipinang, berangsur mengalami penurunan. Seperti hari ini beras medium di pasar induk itu Rp 11.657/kg, turun cukup jauh dari harga pekan lalu Rp 12.280/kg. Kemudian berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, harga beras medium telah turun Rp 225 menjadi Rp 11.932/kg.