RI Impor Beras 1 Juta Ton Tahun Depan

RI Impor Beras 1 Juta Ton Tahun Depan

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 27 Sep 2023 15:11 WIB
Pekerja mengangkut beras impor dari Vietnam yang baru tiba di gudang Bulog Subdivre Kota Serang, Banten, Selasa (2/5/2023). Untuk menjaga stabilitas volume Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Perum Bulog secara bertahap mendatangkan beras impor dari Vietnam yang akan disalurkan dalam program bantuan sosial (Bansos) non tunai mulai pertengahan Mei 2023. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/nz
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Jakarta -

Perum Bulog memastikan pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai berada dalam jumlah yang aman sampai dengan panen raya tahun depan. Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menjelaskan jumlah stok beras yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,7 juta ton.

Di samping itu, Suyamto mengatakan juga Bulog siap menerima tambahan penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini sampai dengan panen raya 2024.

"Dalam menyiapkan kecukupan stok menghadapi El Nino dan situasi di tanah air sampai dengan panen raya tahun depan, kami siap memperkuat stok CBP ini dengan memaksimalkan penyerapan dari dalam negeri dan juga siap menerima rencana tambahan penugasan impor sebanyak 1 juta ton dari pemerintah yang akan membuat cadangan kita akan semakin kuat," kata Suyamto dalam keterangan tertulis, Rabu (27/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan beras dalam negeri. Bulog menjamin ketersediaan beras dari CBP yang dikuasai.

"Masyarakat jangan khawatir, Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Suyamto mengemukakan pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini. Terjadinya kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.

"Sampai dengan pagi ini kami sudah menggelontorkan beras operasi pasar di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak 800 ribu ton dan selanjutnya setiap hari kami akan gelontorkan terus sampai harga stabil. Selanjutnya juga sekarang sedang disalurkan Beras Bantuan Pangan untuk bulan September Oktober dan November dengan jumlah total sebanyak 641 ribu ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia," tegas Suyamto.

Fokus Bulog saat ini adalah mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat, Bulog akan melakukan hal tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat banyak, terlebih di tengah situasi seperti sekarang.

Bulog juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna memastikan ketersediaan dan meredam lonjakan harga beras di tingkat konsumen.

(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads