Penipu Ini Kerja di 16 Perusahaan Sekaligus, Gajinya Bisa buat Beli Villa!

Penipu Ini Kerja di 16 Perusahaan Sekaligus, Gajinya Bisa buat Beli Villa!

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Rabu, 27 Sep 2023 16:38 WIB
Penipuan
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Seorang wanita di China melakukan penipuan dengan bekerja di 16 perusahaan yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Gaji yang didapatnya dari 16 pekerjaan tersebut cukup untuk membeli sebuah villa di Shanghai.

Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (27/9/2023), penipuan yang dilakukan oleh wanita yang bernama Guan Yue harus berakhir ketika ia ditahan saat melakukan wawancara kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui Guan mempunyai catatan yang berisi informasi-informasi penting terkait ke-16 pekerjaannya, seperti tanggal mulai, posisi, dan rekening, agar tidak lupa dengan pekerjaan yang dilakukannya.

Guan dan suaminya, Chen Qiang, memang sudah terbiasa melanggar hukum dan peraturan. Bahkan Chen pernah memulai 13 kasus arbitrase dan memenangkan semuanya. Dalam waktu 3 tahun, pasangan tersebut berhasil membeli sebuah villa di Baoshan, Shanghai.

ADVERTISEMENT

Hingga akhirnya aksi-aksi mereka terungkap pada Januari 2023 ketika pemilik perusahaan teknologi, Liu Jian, menemukan sesuatu yang janggal pada dokumen milik Guan. Pada Oktober 2022, perusahaan teknologi tersebut sempat merekrut beberapa orang berpengalaman untuk mengecek dokumen Guan, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil. Liu pun memecat mereka.

Beberapa saat setelahnya, Liu menemukan kejanggalan dokumen Guan dan melaporkan masalah tersebut ke polisi. Investigasi polisi menemukan aliran dana misterius yang ternyata berasal dari gaji. Guan mendapat ribuan hingga puluh ribu yuan dari penipuan yang dijalankannya.

Guan tidak sendiri, terdapat 53 anggota sindikat penipuan yang dipimpin olehnya. Total uang yang mengalir dalam kasus ini ialah sebesar 50 juta yuan atau setara dengan Rp 106,1 miliar (kurs Rp 2.123).

Berdasarkan perkiraan polisi, terdapat 800 hingga 900 penipuan seperti ini di China. Seorang penipu lain bahkan sampai meminta pacarnya untuk memegang posisi direktur HR di sebuah perusahaan untuk melancarkan aksi penipuannya.

Dalam kasus lain, sebuah sindikat penipuan memberi tahu sebuah perusahaan teknologi bahwa terdapat sindikat penipu lain yang menyusup ke perusahaan mereka. Setelah dilaporkan, perusahaan tersebut memecat mereka dan mengganti karyawannya dengan sindikat penipu yang melaporkan kasus tersebut.

Beberapa pihak mempertanyakan situasi ketenagakerjaan di China dan mereka mendesak pengetatan regulasi yang mengatur perekrutan dan pemecatan. Seorang pengamat online mengatakan bahwa hanya dua dari 16 perusahaan yang membayar jaminan sosial bagi karyawannya.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads