Kenapa Ghana Bangkrut? Ini Biang Keroknya

Kenapa Ghana Bangkrut? Ini Biang Keroknya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 29 Sep 2023 13:47 WIB
Oliver Barker-Vormawor, a political activist, addresses demonstrators during a third day of anti-government protests amid police arrests and obstruction in Accra, Ghana, September 23, 2023. REUTERS/Francis Kokoroko
Foto: REUTERS/Francis Kokoroko
Jakarta -

Pemerintah Ghana secara resmi telah mengajukan kebangkrutan. Akibatnya, Presiden Nana Akufo-Addo mengaku tak punya pilihan lain selain menyetujui pinjaman US$ 3 miliar atau Rp 46,50 triliun (kurs Rp 15.500) dari Dana Moneter Internasional atau IMF.

Namun pada Mei lalu, Nana sendiri sempat menyampaikan bila dana talangan IMF senilai US$ 3 miliar ini mungkin tidak akan serta-merta menyelesaikan masalah ekonomi negaranya. Namun yang jadi pertanyaan saat ini, mengapa Ghana bisa mengalami kebangkrutan?

Melansir Business Insider, Jumat (29/9/2023), negara asal Afrika Barat ini dinyatakan bangkrut usai gagal membayar utang miliaran dolar kepada para kreditor asing sejak Desember 2022 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai contoh, Emmanuel Cherry selaku kepala eksekutif sebuah asosiasi perusahaan konstruksi Ghana, baru-baru ini mengungkapkan bahwa pemerintah masih berutang kepada kontraktor senilai 15 miliar cedi atau sekitar US$ 1,3 miliar (Rp 20,15 triliun) belum termasuk bunga.

Selain itu Pemerintah Ghana juga masih berutang kepada sebuah perusahaan listrik independen sebesar US$ 1,58 miliar atau Rp 24,49 triliun. Kondisi ini membuat negara itu berada dalam bahaya pemadaman listrik yang meluas.

ADVERTISEMENT

Selain itu, banyaknya utang negara yang belum membayar membuat banyak kontraktor di Ghana memberhentikan pekerjanya yang memperburuk masalah pengangguran di negara tersebut.

"Pemerintah (Ghana) pada dasarnya bangkrut. Ini adalah kali ke-17 Ghana terpaksa meminta dana (IMF) sejak negara tersebut memperoleh kemerdekaan pada tahun 1957. Krisis terbaru ini sebagian disebabkan oleh pandemi virus corona, invasi Rusia ke Ukraina, dan harga pangan dan bahan bakar yang lebih tinggi," tulis Business Insider.

Untuk itu IMF sendiri dikabarkan telah mem buat rencana penyelamatan yang komprehensif untuk mengatasi utang Ghana, membatasi pengeluaran, meningkatkan pendapatan, dan melindungi populasi yang paling rentan sambil melakukan negosiasi dengan kreditor asing.

(fdl/fdl)

Hide Ads