Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Arif Suhartono buka-bukaan terkait dengan latar belakang aksi merger PT Pelindo I, II, III, dan IV menjadi satu. Alasan utamanya ialah demi meningkatkan efisiensi pelabuhan nasional.
Arif mengatakan, pada 1 Oktober besok tepat dua tahun Pelindo merger menjadi satu. Langkah merger ini telah dinanti-nantikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 7 tahun lamanya.
"Harapan digabungnya sudah panjang sekali. Pak Jokowi sudah menunggu 7 tahun, akhirnya jadi dan dua hari lagi kami berulang tahun yang kedua," katanya, dalam acara Hub Space X KAI Expo 2023 dipersembahkan oleh Kementerian Perhubungan, KAI dan detikcom, serta didukung oleh *Meratus* di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (29/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tugas utama dari Pelindo ialah memperpendek port stay alias waktu tunggu. Sehingga, merger ini diharapkan dapat membantu dalam membuat lalu lintas kapal menjadi lebih efisien lewat satu komando.
"Pelabuhan itu bagian dari transportasi laut. Kalau kita bicara kapal, distribusi paling efektif menggunakan kontainer. Dan sifat kapal kontainer itu scheduler, itu ter-schedule dengan baik kapan datang dan pergi dari ujung sampai ujung. Makanya Pak Jokowi ada jalur utama dan jalur tol laut," jelasnya.
Dari konsep tersebut, menurutnya, penjadwalan kapal ini akan berjalan baik apabila setiap pelabuhan punya performa yang stabil. Pasalnya, waktu kedatangan dan kepergiannya terjadwal dengan jelas sehingga membentuk satu network.
"Apabila satu tak stabil, maka akan mengganggu next port. Dan tugas pertama, itu adalah salah satu pertimbangan mengapa Pelindo digabung. Karena ada disparitas performance dari timur ke barat," tuturnya.
Dalam prosesnya, Pelindo terus bertransformasi sehingga demi mendorong efektivitas operasional tersebut. Hal ini pun secara tidak langsung juga mempengaruhi pendapatan kapal. Ibarat bus di terminal, kalau terlalu lama diam, tak akan menghasilkan uang.
"Sama juga dengan kapal, kalau lama-lama di pelabuhan, maka opportunity untuk mendapatkan kargo itu berkurang. Maka target kita adalah perpendek port stay, perpendek port stay, perpendek port stay," pungkasnya.
(shc/das)