Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menceritakan kunjungannya ke Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau menyusul kisruh yang belakangan terjadi. Ia menemui sejumlah tokoh di Rempang, salah satunya Garisman.
Bahlil berdiskusi dengan Garisman dan masyarakat dari jam 7 malam hingga jam setengah 11 malam. Menurutnya, masyarakat tidak menolak investasi di pulau tersebut. Sebagai informasi, perusahaan asal China Xinyi Group berencana investasi US$ 11,6 miliar atau sekitar Rp 175 triliun di Rempang.
"Diskusi saya berlanjut dari jam 7 sampai jam setengah 11 malam. Apa permintaan mereka ketua? Yang pertama mereka tidak menolak investasi. Mereka sampai mengatakan kiamat 5 kali pun Rempang ini nggak jalan kalau nggak ada investasi. Jadi mereka welcome dan saya bangga dengan mereka, saya senang dengar itu," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ada sejumlah permintaan yang disampaikan masyarakat ke pemerintah. Salah satunya, masyarakat meminta untuk tidak direlokasi ke Pulau Galang.
"Kedua, tapi juga hargai kami masyarakat Melayu, kampung ini karena ini turun temurun, benar juga ini. Ketiga, mereka nggak pingin untuk direlokasi ke Galang, mereka maunya waktu itu adalah kalau bisa di kampung yang masih Rempang. Karena kami orang Rempang bukan Galang," bebernya.
Masyarakat juga meminta investasi Rp 175 triliun mengikutsertakan masyarakat lokal. Misalnya diikutsertakan sebagai kontraktor, supplier, dan lainnya.
"Keempat hak-haknya seperti apa. Ini permintaan mereka. Kelima adalah investasi ini jangan hanya rakyat jadi pekerja tapi ikut ambil bagian subjek,objek dari investasi itu. Jadi mungkin jadi pengusahanya, kontraktornya, supplier-nya," tambahnya.
Selanjutnya, pergeseran tempat tinggal diharapkan tidak menghilangkan mata pencaharian mereka yang mayoritasnya nelayan. Dalam proses pergeseran, masyarakat meminta tidak ada aparat yang dilibatkan. Masyarakat juga meminta kuburan-kuburan tua dan kampung-kampung ta tidak digusur.
"Berikutnya kalau bergeser tidak boleh menghilangkan mata pencaharian karena mereka nelayan. Keenam adalah mereka ingin kuburan-kuburan kampung tua jangan diapa-apain. Itulah aspirasi malam itu," pungkasnya.
(ily/ara)