Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menghadirkan seribu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam acara AFPI UMKM Digital Summit 2023. Para pelaku usaha diberi kesempatan langsung untuk mengakses pembiayaan di platform fintech agar meningkatkan skala usaha melalui pembiayaan berskema digital.
Sekretaris Jenderal AFPI, Sunu Widyatmoko menyatakan UMKM Digital Summit adalah bentuk komitmen AFPI sebagai asosiasi penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending atau fintech pendanaan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan akses pembiayaan digital kepada pelaku UMKM.
"Kita sama-sama berharap UMKM Digital Summit dapat menjembatani kebutuhan pelaku UMKM yang selama ini terkendala mendapatkan akses pembiayaan. Melalui digitalisasi, akses pembiayaan dari fintech dapat mudah tercapai," ujar Sunu dalam keterangan tertulis, Selasa (3/10/2023).
"Untuk itu, perlu peningkatan pemahaman pelaku UMKM akan fungsi fintech ini yang turut mendukung bisnisnya untuk naik kelas," sambungnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebagai salah satu pembicara menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan AFPI UMKM Digital Summit 2023. Menurutnya, kegiatan ini menghubungkan, memajukan, dan mendukung perkembangan UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital, khususnya layanan pendanaan dari fintech P2P lending.
"Kita harus terus dorong para pelaku UMKM untuk go digital. Paling tidak, pencatatan keuangannya secara digital sudah banyak aplikasinya. Sehingga nanti kalau sudah berjalan, kita punya pencatatan data dan perkembangan yang bisa terdeteksi secara digital dan terkoneksi," ucapnya.
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie menjabarkan tiga isu besar dalam ekosistem digital yang harus ditangani, yakni infrastruktur, upskilling digital, dan optimalisasi platform untuk keberlangsungan dan pembiayaan digital.
"Proses digitalisasi harus diupayakan dengan kompetensi literasi digital yang mumpuni dalam pemanfaatan platform-platform yang ada. UMKM perlu memiliki keterampilan menggunakan sistem dan perangkat digital dan dalam penggunaan data, kemampuan membaca dan mengolah data sederhana untuk menganalisa pasar, dan yang terakhir, UMKM perlu memahami penggunaan produk teknologi finansial," jelasnya.
Selain itu, acara ini diharapkan menjadi tali persambungan antara pemerintah, perusahaan pendanaan, dan UMKM dalam menguatkan perekonomian nasional di era digital yang bisa memajukan bangsa di masa mendatang.
Kemudian, AFPI Digital Summit 2023 merealisasikan komitmennya untuk perekonomian Indonesia dengan beragam cara. Salah satunya dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara AFPI dan SMESCO mengenai kolaborasi membangun credit scoring bagi UMKM.
Dengan kesepakatan tersebut, SMESCO siap menyediakan konfirmasi Know Your Customer (KYC) UMKM dan kegiatan usaha kepada AFPI. Sedangkan AFPI siap memberikan opsi pendanaan dari anggota kepada UMKM
Penandatangan kerja sama itu dilakukan oleh Sunu dan Presdir SMESCO Leonard Theosabrata serta disaksikan oleh Teten, Budi, dan Ketua Bidang Humas AFPI Andi Taufan G. Putra.
Selain mempertemukan para pelaku usaha kecil dengan penyedia platform fintech, acara ini mengadakan empat sesi talkshow tentang keberlangsungan bisnis di era digital hingga penyelenggaraan fase final 'Get Fund Competition'. Sebanyak lima presentasi bisnis dari kontestan terbaik memperebutkan total grand prize senilai Rp 80 juta
Pada sesi talkshow, sederet tokoh terkemuka hadir untuk memberi materi penuh solusi. Ada talkshow bertema 'Revitalizing UMKM: Roadmap Kolaborasi Inovatif Menuju Masa Depan' bersama Teten, Budi, dan Andi.
Selanjutnya, sesi talkshow bertajuk 'Potential and Digital Landscape for UMKM' diisi oleh Staf Khusus Presiden dan Entrepreneur Putri Tanjung, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan OJK sokap Bambang W. Budiawan, CEO Female Daily Network and Head of Permanent Committee KADIN Hanifa Ambadar, dan Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan.
Lalu, diskusi dengan tema 'How to Thrive in Digital Era for UMKM' dibawakan oleh Co-founder and COO Komunal Rico Tedyono, Co-CEO and Co-Founder of Lemonilo Shinta Nurfauzia, dan Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.
Terakhir, talkshow tentang pengembangan bisnis efektif bertema 'How to Grow and Get Fund for Business' yang dipantik oleh Presdir SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata, CEO Restock Tiar Nabilla Karbala, dan Chief of Community & Partnership Du Anyam dan Krealogi Hanna Keraf.
Acara ini ditutup dengan fase puncak Get Fund Competition, yakni kompetisi untuk para pelaku UMKM yang diadakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Pemenang lomba ini akan mendapatkan pendanaan dari anggota AFPI.
Lima UMKM terbaik yang melewati proses kurasi mempresentasikan bisnis mereka di hadapan para juri dan audiens AFPI UMKM Digital Summit. UMKM tersebut terdiri dari Malabis, Your Bestie, Filsyakhoi Bayam Crackers, Legend Tren, dan Beras Mbah Trubus.
Setelah tahap penjurian, Legend Trend menjadi pemenang pertama Get Fund Competition, sehingga mendapatkan uang sebesar Rp 50 juta. Sementara Your Bestie dan Malabis mendapat posisi kedua dan ketiga.
Sebagai informasi, AFPI UMKM Digital Summit 2023 dilaksanakan di SMESCO Convention Hall, Jakarta Selatan. AFPI bekerja sama dengan Kementerian Koperasi UKM menghadirkan 23 booth UMKM, perusahaan fintech, dan pendanaan.
(anl/ega)