Kala Wamentan Gantikan Mentan Rapat Karena Tak Tahu Keberadaannya

Kala Wamentan Gantikan Mentan Rapat Karena Tak Tahu Keberadaannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 04 Okt 2023 06:30 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hadir dalam rapat bersama Komisi IV DPR. Rapat itu membahas program kerja Kementan 5 tahun ke depan.
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hilang tak tahu rimbanya. Syahrul sendiri meninggalkan Indonesia pada 24 September 2023 untuk kunjungan kerja ke Eropa dan seharusnya kembali ke Indonesia pada 1 Oktober 2023.

Namun hingga Selasa 3 Oktober 2023, keberadaan Syahrul belum juga jelas. Bahkan, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi sampai harus menggantikan Syahrul dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan.

Keberadaan Syahrul sendiri menjadi tidak jelas sejak dirinya tersandung kasus korupsi. Bahkan, rumah dinasnya sampai digeledah KPK pada 29 September yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika dikonfirmasi soal keberadaan Syahrul usai melakukan rapat terbatas, Harvick mengaku tidak tahu menahu. Dia mengatakan belum mendapatkan kabar apapun dari Syahrul.

"Sampai hari ini kita masih mencari keberadaan pak menteri sampai detik ini belum ada kabar keberadaan pak menteri," ungkap Harvick, Selasa (3/10/2023).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan terakhir kali dirinya bertemu dengan Syahrul saat sedang melakukan kunjungan kerja ke Spanyol dan Italia. Setelah kembali ke Indonesia dia mengaku belum mendapatkan kabar sedikitpun dari Syahrul.

"Belum tahu kita posisi terakhir. Belum ada (saling kontak) sama sekali," sebut Harvick.

Soal posisi Menteri Pertanian yang terlihat mengalami kekosongan, Harvick mengatakan dirinya mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi menteri untuk sementara.

"Tentu secara organisasi pak presiden arahkan kita agar tupoksi berjalan sesuai dengan tugas masing-masing. Utamanya teknis di 5 Ditjen, 4 Badan, 1 Sekjen, dan 1 Itjen harus tetap berjalan tak boleh berhenti. Karena bagian dari pelayanan masyarakat," kata Harvick.

"Secara otomatis karena saya pejabat yang satu kotak sama pak Menteri apalagi sama-sama dilantik presiden, tentu untuk mengisi kekosongan apalagi yang bersifat policy dan kebijakan keputusan strategis tentu tak harus berhenti," lanjutnya.

Syahrul juga disebut belum terdata masuk ke Indonesia setelah menjalani perjalanan dinas ke luar negeri. Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengatakan Syahrul berangkat ke luar negeri sejak 24 September 2023.

"(Tanggal) 24 September 2023 meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta," kata Silmy saat dimintai konfirmasi.

Dia mengatakan Syahrul kemudian berangkat ke Roma, Italia, usai transit di Doha, Qatar. Dia mengatakan Syahrul sampai di Indonesia pada 1 Oktober.

"Kemudian menggunakan Qatar itu menuju Doha tujuannya adalah ke Roma kemudian kembali lagi direncanakan itu tanggal 30 (September) sampai tanggal di Indonesia tanggal 1 Oktober, tapi di situ kita sudah cek belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan di Indonesia," ujarnya.

Rumah Dinas Digeledah
Rumah dinas Syahrul sempat digeledah pada 29 September yang lalu. Selama 20 jam rumah itu digeledah oleh KPK. Dari penggeledahan itu, KPK menemukan uang puluhan miliar rupiah. Tak hanya itu, ditemukan juga 12 senjata api.

Ali Fikri mengatakan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait penemuan senpi di rumah dinas Syahrul Limpo. Asal-usul kepemilikan senpi tersebut akan didalami. Informasi dari sumber detikcom, uang yang ditemukan penyidik KPK saat menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul berjumlah Rp 30 miliar.

"Dari informasi yang kami peroleh, ditemukan antara lain sejumlah uang rupiah dan juga dalam bentuk mata uang asing," kata Ali, Jumat (29/9).

"Puluhan miliar yang ditemukan dalam penggeledahan dimaksud," imbuh dia.

(hal/rrd)

Hide Ads