3. Sebut Dapen BUMN Dirampok Oknum Biadab
Erik menyampaikan kekecewaannya atas penyelewengan dapen BUMN. Menurutnya uang para pekerja yang sudah dikumpulkan puluhan tahun dirampok oleh oknum biadab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kecewa, saya sedih karena pekerja yang sudah bekerja puluhan tahun yang tentu kurang, itu hasilnya dirampok oleh oknum-oknum yang biadab," tegasnya.
Lebih jauh, Erick pun meminta Jaksa Agung tidak ragu memberantas oknum pelaku penyimpangan Dana Pensiun itu tanpa pandang bulu.
"Pak Jaksa Agung, sikat saja para oknum ini tanpa pandang bulu. Seperti yang Bapak lakukan pada kasus Jiwasraya Asabri. Saya dan seluruh jajaran di Kementerian BUMN siap berhadapan dengan siapa pun yang main-main dengan nasib para pensiunan," tegas Erick.
4. Audit BPKP Sebut 2 Dapen BUMN Fraud
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, dari empat dana pensiun yang dijadikan sampel, ditemukan transaksi tanpa memperhatikan prinsip tata kelola yang baik. Bahkan dua dari dapen ada indikasi fraud atau korupsi.
"Bahkan dari empat ini, dua dapen ada indikasi fraud yang tadi disampaikan oleh pak Menteri BUMN (Erick Thohir)," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2023)
"Kami sudah sampaikan hasil audit ini tanggal 18 September yang lalu dan kami sebenarnya sudah memberikan langkah-langkah rekomendasi untuk perbaikan karena tidak semuanya ada indikasi fraud, yang bisa kita lakukan untuk perbaikan-perbaikan," tambahnya.
Namun, ia tidak merinci dapen BUMN mana yang dimaksud, tetapi ia menyebut yang dinilai dalam audit BPKP, yaitu akuntabilitas, tata kelola dapen, hingga identifikasi area-area yang berisiko.
5. Bersih-bersih Dapen BUMN Bukan Soal Penjarakan Orang
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, program bersih-bersih di BUMN, termasuk pengelolaan dana pensiun (dapen) bukan soal memenjarakan orang. Ia menilai yang terpenting adalah memperbaiki sistem untuk hasil yang lebih baik ke depannya.
"Program BUMN ini konteksnya bukan memenjarakan oknumnya yang harus ditindak keras, tapi yang terpenting adalah perbaikan sistem dan hasil ke depan, di mana kami sepakati BUMN ini adalah salah satu benteng ekonomi nasional," tutup Erick.
(ily/rrd)