PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Holding Pangan ID FOOD akan mengimpor gula konsumsi 125 ribu ton. Impor itu merupakan penyelesaian penugasan impor gula tahun ini 250 ribu ton.
"Kami akan merealisasikan sisa penugasan 250 ribu ton, yang baru kita pakai 50% (125 ribu ton), kita pakai untuk mengamankan stok gula," kata Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023).
Frans mengatakan, pengadaan dalam negeri akan defisit 800 ribu ton. Itu sebabnya, untuk mengamankan pasokan dalam negeri, dibutuhkan pasokan dari luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang tanpa adanya gejolak pun, kita defisit kurang lebih 800 ribu ton," tuturnya.
Biasanya, impor gula yang dilakukan ID Food dari Thailand, Brasil, dan India. Namun, karena India tengah menyetop ekspor gula hingga tahun depan, maka impor hanya dilakukan dari Brasil dan Thailand.
"Biasanya impor Thailand, India, Brasil. Namun, tahun ini seperti kita ketahui, India tidak akan melakukan ekspor gula sampai tahun depan, kemungkinan yang bisa kita impor adalah Brasil," ujarnya.
"Sampai semester I tahun depan (India) melarang ekspor gula," pungkasnya.
Simak juga Video 'Jokowi Ungkap Belanja Mebel Pemerintah-BUMN Banyak Diisi Produk Impor':