Dalam kurun waktu 4 tahun, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir berhasil melakukan transformasi. Salah satunya program digitalisasi penyeberangan yang dikebut perusahaan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan perjalanan transformasi pada reservasi online ticketing ini telah menghasilkan total lebih dari 1,6 juta pengguna sejak pertama kali diluncurkan tahun 2020.
Menurutnya, ASDP berhasil menerapkan inisiatif transformasi digital, mengubah secara signifikan pengalaman penyeberangan laut menjadi lebih modern melalui sistem e-ticketing Ferizy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak diluncurkan dan diresmikan langsung oleh 3 Menteri yaitu Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Parekraf, e-ticketing Ferizy kini menjadi tren baru dengan lebih dari 1,6 juta pengguna yang telah merasakan kemudahan dan kenyamanan menggunakan sistem ini," ujar Ira dalam keterangan tertulis, Kamis (5/10/2023).
Pada Agustus 2018, sebelum menggunakan sistem Ferizy, ASDP memulai perjalanan digitalisasi dari segi pelayanan dengan penerapan prepaid card (cashless) pada mesin EDC. Selanjutnya, pada Juni 2019, pengguna jasa dapat membeli tiket di loket pelabuhan dan/vending machine.
Data manifest diisi dengan menggunakan E-KTP reader dan/ passport reader. Pada Mei 2020, masyarakat yang ingin menyeberang dari pulau Jawa ke Sumatera dapat membeli tiket melalui Web & Apps Ferizy, atau melalui Sales Channel Ferizy.
Saat ini, pembayaran dapat dilakukan melalui lebih dari 120+ metode pembayaran mulai dari virtual account, gerai ritel, internet banking, e-wallet, dan Finpay Code sehingga pengguna jasa dapat menerima e-tiket secara real time.
Ira menambahkan layanan e-ticketing Ferizy ini tidak hanya dilihat dari segi pelayanan namun juga melalui aspek keselamatan.
"Data manifest penumpang tercatat lebih akurat karena langsung diisi oleh pengguna jasa secara real time yang dapat diakses oleh stakeholder yakni regulator, pemilik kapal, dan pihak asuransi. Selain itu, hak pengguna jasa untuk mendapat jaminan asuransi juga dapat terpenuhi," ungkapnya.
Selain itu, penerapan reservasi tiket secara online juga berdampak signifikan terhadap berjalannya sistem operasional di pelabuhan. Berdasarkan data lapangan, sejak diberlakukan sistem ini, arus kedatangan pengguna jasa lebih terurai khususnya pada saat Golden Time karena adanya kepastian jadwal kapal.
Durasi transaksi pada saat check in yang sebelumnya diperlukan 8 - 10 menit juga dapat terpangkas hanya menjadi 15 - 25 detik. Sedangkan untuk waktu tunggu maksimal pengguna jasa menjadi hanya 75 menit di hari normal dan 90 menit di akhir pekan yang semula mencapai hingga berjam-jam ketika pembelian tiket masih dilakukan secara manual.
Jumlah pengguna Ferizy terus bertumbuh dari tahun ke tahun secara konsisten. Pada tahun pertama diluncurkan, Ferizy memiliki 438.108 user hingga 31 Desember 2020. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 81% menjadi 792.808 user pada 31 Desember 2021.
Di tahun berikutnya pada periode yang sama, pengguna Ferizy meningkat 67% menjadi 1.178.576 user. Hingga September 2023 kini, jumlah pengguna Ferizy tembus hingga lebih dari 1.600.000 user.
Saat ini terdapat 15 pelabuhan ASDP yang telah menerima layanan reservasi melalui Ferizy yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Surabaya, dan Madura.