Beberapa waktu lalu, publik sempat dihebohkan dengan Jusuf Hamka atau Babah Alun menagih utang ke pemerintah sebesar Rp 800 miliar. Utang itu berkaitan dengan deposito PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang tidak diganti pemerintah sejak 1998 silam.
Utang itu berkaitan dengan deposito CMNP Rp 78 miliar di Bank Yakin Makmur atau Bank Yama. Utang itu belum dibayar sejak krisis moneter 1998, kala Bank Yama dilikuidasi pemerintah.
Sejumlah pertemuan Jusuf dengan pejabat negara untuk menyelesaikan masalah tersebut juga telah dilakukan, seperti bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD dan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana kabar terkini utang tersebut?
Jusuf Hamka mengatakan sampai hari ini belum ada titik terang kapan utang itu akan dibayar oleh negara. Lembaga pemerintah yang harus menyelesaikan utang tersebut ialah Kementerian Keuangan.
"Sampai saat ini belum kelihatan tanda tandanya, hilal-nya belum kelihatan, boro boro saya ditelepon bu menteri, dipanggil bu menteri, anak buahnya nggak ada yang pernah negur saya satu juga," ucap dia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, ditulis, Sabtu (7/10/2023).
"Jadi saya serahkan ke yang maha kuasa mudah-mudahan digerakkan hatinya oleh Allah besok dibayar," lanjut dia.
Jusuf mengatakan, jika utang itu dibayarkan, uang tersebut akan digunakan oleh CMNP untuk menambah investasi yakni membangun rest area di Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
"Kurang lebih itu Rp 750 miliar, jadi mudah-mudahan bermanfaat, kita bikin bukan kaya rest area biasa, tetapi tempat tujuan wisata, nanti ada oulet-outletnya, hotel, function orang kawinan. Rencananya, memindahkan kepadatan dari kota Bandung ke Sumedang," terang dia.
Dia juga mengatakan, walaupun Jalan Tol Cisumdawu masih merugi, tetapi Jusu mengatakan bukan berarti diam begitu saja. Pembangunan rest area seperti tempat wisata itu menjadi salah satu strategi CMNP untuk menambah pemasukan baru agar menutup kerugian.
"Kerugian itu nggak boleh dilamunin, harus kreatif untuk menutup kerugian. Rest area itu memancing orang, kendaraan masuk, supaya bisa menutupi kerugian. Paling nggak seri-seri aja udah senang, syukur-syukur untung," terang dia.
Jusuf menegaskan, rest area itu tetap akan dibangun meski negara belum bisa membayarkan utang Rp 800 miliar tersebut. Dia meyakini, pemerintah akan membayar utang tersebut.
"Tetap Insayallah, dan saya yakin dengan pak Mahfud punya komitmen dan integrasi dan ibu Sri Mulyani dan bapak Presiden, insyaallah dibayar. Kita doian beliau-beliau sehat panjang umur berkah," jelasnya.
Jusuf Hamka Lirik Investasi di IKN. Klik halaman berikutnya.