Sempat Heboh Jusuf Hamka Tagih Utang Negara Rp 800 M, Apa Kabarnya Sekarang?

Sempat Heboh Jusuf Hamka Tagih Utang Negara Rp 800 M, Apa Kabarnya Sekarang?

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 07 Okt 2023 13:00 WIB
Terlalu Sederhana, Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Diusir dari Restoran di Paris
Foto: Site News/TikTok
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, publik sempat dihebohkan dengan Jusuf Hamka atau Babah Alun menagih utang ke pemerintah sebesar Rp 800 miliar. Utang itu berkaitan dengan deposito PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang tidak diganti pemerintah sejak 1998 silam.

Utang itu berkaitan dengan deposito CMNP Rp 78 miliar di Bank Yakin Makmur atau Bank Yama. Utang itu belum dibayar sejak krisis moneter 1998, kala Bank Yama dilikuidasi pemerintah.

Sejumlah pertemuan Jusuf dengan pejabat negara untuk menyelesaikan masalah tersebut juga telah dilakukan, seperti bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD dan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana kabar terkini utang tersebut?

Jusuf Hamka mengatakan sampai hari ini belum ada titik terang kapan utang itu akan dibayar oleh negara. Lembaga pemerintah yang harus menyelesaikan utang tersebut ialah Kementerian Keuangan.

"Sampai saat ini belum kelihatan tanda tandanya, hilal-nya belum kelihatan, boro boro saya ditelepon bu menteri, dipanggil bu menteri, anak buahnya nggak ada yang pernah negur saya satu juga," ucap dia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, ditulis, Sabtu (7/10/2023).

ADVERTISEMENT

"Jadi saya serahkan ke yang maha kuasa mudah-mudahan digerakkan hatinya oleh Allah besok dibayar," lanjut dia.

Jusuf mengatakan, jika utang itu dibayarkan, uang tersebut akan digunakan oleh CMNP untuk menambah investasi yakni membangun rest area di Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

"Kurang lebih itu Rp 750 miliar, jadi mudah-mudahan bermanfaat, kita bikin bukan kaya rest area biasa, tetapi tempat tujuan wisata, nanti ada oulet-outletnya, hotel, function orang kawinan. Rencananya, memindahkan kepadatan dari kota Bandung ke Sumedang," terang dia.

Dia juga mengatakan, walaupun Jalan Tol Cisumdawu masih merugi, tetapi Jusu mengatakan bukan berarti diam begitu saja. Pembangunan rest area seperti tempat wisata itu menjadi salah satu strategi CMNP untuk menambah pemasukan baru agar menutup kerugian.

"Kerugian itu nggak boleh dilamunin, harus kreatif untuk menutup kerugian. Rest area itu memancing orang, kendaraan masuk, supaya bisa menutupi kerugian. Paling nggak seri-seri aja udah senang, syukur-syukur untung," terang dia.

Jusuf menegaskan, rest area itu tetap akan dibangun meski negara belum bisa membayarkan utang Rp 800 miliar tersebut. Dia meyakini, pemerintah akan membayar utang tersebut.

"Tetap Insayallah, dan saya yakin dengan pak Mahfud punya komitmen dan integrasi dan ibu Sri Mulyani dan bapak Presiden, insyaallah dibayar. Kita doian beliau-beliau sehat panjang umur berkah," jelasnya.

Jusuf Hamka Lirik Investasi di IKN. Klik halaman berikutnya.

Jusuf Hamka Lirik Investasi di IKN

Sebagai konglomerat jalan tol, Jusuf Hamka mengatakan cukup tertarik untuk berinvestasi di ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Sejauh ini deretan konglomerat Indonesia pun telah berbondong-bondong berkomitmen untuk menanamkan investasinya di IKN.

"Saya punya tanah di daerah Palarang (Kalimantan) kurang lebih 70 ha, karena memang orang tua saya putra daerah Kaltim, kalau mau bangun tanahnya nggak beli. Jadi IKN bisa yang hebat-hebat itu aja yang bangun karena tempatnya di titik nol, lebih bagus,"ucapnya.

Meski begitu, Jusuf mengatakan belum mau masuk untuk membangun properti seperti hotel atau rumah sakit. Oleh sebab itu, Jusuf berencana masuk investasi di IKN, jika suatu saat kawasan itu membutuhkan pembangunan jalan tol lagi.

"Saya kan bukan bagian properti ngga bangun hotel dan rumah sakit, saya bangun jalan tol. Nanti IKN jadi padat, macet, nah minta jalan tol, saya masuk. Kalau properti yang lain ajalah." terangnya.

Jalan Tol Milik Jusuf Hamka Dilirik Asing

Bicara jalan tol yang telah dibangun oleh CMNP, Jusuf mengatakan saat ini jumlah jalan yang dimiliki perusahaannya kurang lebih 6 ruas jalan tol. Dia menyebut, ada pengusaha luar negeri yang menawarkan membeli semua jalan tol yang dimiliki CMNP.

"Boleh dibilang saya satu-satunya pengusaha swasta jalan tol yang boleh bilang tol nya ada 6 sekarang. Sebenarnya itu ada yang mau beli dari luar negeri, saya dikasih US$ 3 miliar untuk minggir, semua tol saya, Rp 45 triliun," ungkap dia.

Jusuf pun akan menemui semua pengusaha itu yang tergabung dalam satu kelompok tersebut. Meski begitu, Jusuf mengatakan bukan berarti dirinya menyetujui penawaran dari pengusaha-pengusaha tersebut.

"Say nggak mau jual, ada beberapa business meeting, namanya mereka undang ya kita datang aja. Macam-macam ada yang dari Italia, Tokyo , Perancis, sama satu pengembang besar dari Singapura," ucapnya.

Jusuf menegaskan tidak akan menjual semua jalan tolnya. Dia mengatakan nanti akan siap hadir untuk memenuhi undangan ke pertemuan saja, bukan untuk menyetujui penawaran.

"Tapi dont expect i will make decision, i have many shareholder to do discussed. Ya, biasa lah mereka merayu ajak makan tapi saya nggak lah. Dulu dari asing kita rebut, masa kita kasih lagi. Tapi kan kalo diundang ngga mungkin kita ngga ladeni," pungkas dia.


Hide Ads