Oktober Puncak El Nino, Ini yang Bikin Mendagri Waswas

Oktober Puncak El Nino, Ini yang Bikin Mendagri Waswas

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 09 Okt 2023 17:35 WIB
Warga memegang ember saat mengantre untuk mendapatkan bantuan air bersih di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU
Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, dampak El Nino mesti diantisipasi. Apalagi, bulan Oktober merupakan dari puncak dari El Nino.

Ia menyebut, puncak El Nino ditandai dengan kekeringan di beberapa daerah dan kebakaran hutan dan lahan.

"Kita perlu juga mengantisipasi karena ini sekarang puncaknya El Nino. BMKG sudah menyampaikan bahwa puncak El Nino diperkirakan bulan September, Oktober dan mulai melandai di November," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Senin (9/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kita berada di posisi tanggal 9 Oktober artinya kita mulai berada di puncak dan ini ditandai kekeringan di beberapa daerah termasuk kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.

Dia mengatakan, kekeringan dan kebakaran memberikan pengaruh besar pada produksi pangan nasional. Menurutnya, perlu siap-siap untuk mencari solusi lain mengatasi hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ini artinya kita harus bersiap-siap mencari solusi yang lain. Mencari solusi masalah beras, kemudian mencari solusi mengenai masalah gula pasir, jagung," katanya.

Dia menambahkan, persoalan bawang putih juga sudah dirapatkan sebelumnya. Dia mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mendorong importir untuk merealisasikan kuota impornya.

Dia mewanti-wanti jangan sampai importir tidak mampu mengimpor karena bisa terjadi kelangkaan.

"Sebagian besar bawang putih kita adalah impor," imbuh Tito.

(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads