600 Ribu Ton Beras Impor Tambahan Masuk RI Akhir 2023

600 Ribu Ton Beras Impor Tambahan Masuk RI Akhir 2023

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 09 Okt 2023 21:15 WIB
Pekerja membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Vietnam di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (22/6/2023). Perum Bulog provinsi Aceh mendapatkan pasokan beras impor  sejak Januari hingga 23 Juni 2023 dengan total sebanyak 36.841 ton yang dilakukan dalam tiga tahap sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.
Ilustrasi beras impor. Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Jakarta -

Sebanyak 600 ribu ton beras impor ditarget tiba di Indonesia pada akhir tahun ini. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari rencana 1,5 juta ton impor beras tambahan yang diinstruksikan Presiden Jokowi. Sejumlah ini untuk mencukupi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Ditemui di Istana Negara, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sebanyak 1,5 juta ton beras dipastikan akan terealisasi. Sebanyak 600 ribu di antaranya pun masuk selambat-lambatnya 31 Desember ini.

"Yang 600 ribu ton harus masuk 31 Desember," ucapnya Senin (9/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, penambahan kuota impor diperlukan untuk menambah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berada di Badan Urusan Logistik (Bulog). Sebab jumlah gabah kering panen saat ini hanya sekitar 20-30% dari stok produksi.

Oleh sebab itu, Arief mengatakan bahwa 'nafas' untuk memastikan ketersediaan beras Indonesia harus panjang. Kebijakan penambahan kuota impor 1,5 juta ton beras pun adalah salah satu cara untuk mencapai hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dan ini akan terus karena ini baru dimulai. Ini udah September, Oktober. Masih ada November, Desember, dan Januari, jadi nafasnya harus panjang. Berkaitan dengan itu pak presiden memerintahkan 1,5 juta ton (impor) dilaksanakan," bebernya.

Adapun diwawancarai sebelumnya, Arief mengatakan pihaknya sudah mengantongi izin kuota impor tambahan dari sejumlah kementerian. Tiga di antaranya adalah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, serta di internal Kementerian Pertanian.

"Sudah selesai semua (kuota izinnya). Kemenko (perekonomian) sudah, Kementerian Pertanian sudah, Kemendag sudah. Ini bukti koordinasi antar lembaga sudah sangat cepat hari ini," ucapnya di kantor Kementan, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Sebanyak 1,5 juta ton beras impor tersebut akan berasal dari dua negara. Keduanya adalah Vietnam dan Thailand. Kendati demikian, Arief menjelaskan pihaknya sebenarnya berharap bahwa stok impor nasional kelak bisa dipenuhi oleh berbagai sentra pertanian dalam negeri seperti Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan.

Menurutnya, Indonesia seharusnya jangan bangga karena masih terus mengimpor beras dari luar negeri. "Saya ke depan pengennya Sukamandi, Pinrang, Sidrap, Lampung. Kita pengen lokal. Jangan kita bangga impor-impor terus, ini hanya emergency untuk mengisi stok level bulog," tegasnya.

(das/das)