Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menekankan harga beras di beberapa wilayah sudah turun. Bahkan, stok beras saat ini juga terbilang melimpah.
Hal ini disampaikan Zulhas pada Konferensi Pers usai Rapat Internal dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, hari ini.
"Hari ini kita rapat dipimpin Pak Presiden langsung. Kita bahas satu, ketersediaan beras, beras lebih dari cukup stok banyak jadi jangan khawatir. Stok cukup mulai dari pusat, provinsi sampai kabupaten. Jadi digelontorkan," kata Zulhas, Senin (9/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang yang dekat-dekat seperti di Jakarta dan Jabar sudah turun (harganya). Tapi yang jauh-jauh belum turun, tapi ngga naik lagi. Gitu. Tadi diputuskan kalau diperlukan, kita bisa beli lagi beras itu, walaupun itu belum tentu dibawa kemari. Kita beli, pada waktu diperlukan, baru diimpor," lanjutnya.
Meski demikian, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengatakan Indonesia perlu mewaspadai ketegangan perang Israel dan Palestina yang kian memanas. Pasalnya, imbas peras, beberapa negara menahan mulai menahan ekspor pangannya.
"Memang kita tidak mau spesifik sebut Palestina Israel ya, tapi global itu ya konflik-konflik itu memang disebut, termasuk Rusia Ukraina,. Karena mau pemilu, India itu berasnya lebih 4 juta, ada 11 juta, 7 juta cadangan, 4 juta ditahan karena agar harga dalam negerinya murah gitu," paparnya.
Menurut Zulhas, memastikan cadangan beras aman memang menjadi hal penting di tengah kondisi saat ini, termasuk Indonesia. Terlebih munculnya El Nino berdampak terhadap kondisi panen di Indonesia.
"Beberapa negara juga lakukan hal yang sama mungkin karena perubahan iklim dan lain-lain juga. Itu lah kita sikapi tad. Termasuk kita juga dengan El Nino, ada mundur sedikit panen kita, harusnya Maret jadi Mei. Kalau mundur kan perlu cadangan, buffer stock. Kita akan lihat perkembangan minggu ke minggu jangan sampai keputusan terlambat," pungkasnya.
(anl/ega)