Wanita Ini Sukses di Usia 30 Tahun hingga Punya Rp 70 T, Endingnya Nahas

Wanita Ini Sukses di Usia 30 Tahun hingga Punya Rp 70 T, Endingnya Nahas

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 11 Okt 2023 12:03 WIB
Elizabeth Holmes, founder and former CEO of Theranos, arrives for motion hearing on Monday, November 4, 2019, at the U.S. District Court House inside Robert F. Peckham Federal Building in San Jose, California. (Photo by Yichuan Cao/NurPhoto via Getty Images)
Elizabeth Holmes/Foto: Yichuan Cao/NurPhoto/Getty Images
Jakarta -

Membangun bisnis dan menjadi kaya di usia muda bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun hal ini tidak tidak berlaku untuk wanita asal Washington, Elizabeth Holmes. Di usia 30 tahun ia sukses membangun perusahaannya sendiri hingga punya harta Rp 70 triliun.

Melansir dari BBC, Rabu (11/10/2023), Elizabeth merupakan sosok yang pernah digadang-gadang sebagai miliarder wanita termuda di dunia berkat usahanya sendiri oleh Forbes. Namanya sendiri mulai jadi sorotan publik pada 2014 lalu.

Saat itu dirinya yang masih berusia 30 tahun banyak dikenal sebagai CEO sekaligus pendiri sebuah startup ternama, Theranos. Perusahaan yang dibangun olehnya sejak 2003 sukses memiliki valuasi mencapai US$ 9 miliar atau setara Rp 141,3 triliun (kurs Rp 15.700/dolar AS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan yang dibangun bekas mahasiswa Stanford University ini mengklaimkan diri sebagai revolusi dunia kesehatan karena mampu menawarkan teknologi yang sangat inovatif. Theranos mengaku alat buatannya mampu melakukan ratusan tes darah secara massal untuk beragam keluhan medis.

Mulai dari kolesterol hingga analisis genetik yang kompleks, semua tes ini dapat dilakukan alat buatan mereka hanya lewat satu tetes darah. Metode praktis menarik perhatian banyak orang.

ADVERTISEMENT

Tidak sedikit sosok pesohor di Negeri Paman Sam yang sangat memuji dan mengapresiasi alat buatan Elizabeth ini. Dari sini ia berhasil mendapat aliran investasi yang sangat besar.

Saking suksesnya, Forbes bahkan sempat menaksir kekayaan Elizabeth pada 2014 lalu sebesar US$ 4,5 miliar atau setara dengan Rp 70,65 triliun. Namun ternyata di balik itu semua, kekayaannya ini berasal dari hasil menipu.

Seiring banyaknya perhatian publik akan teknologi mutakhir Theranos, pada 2015 alat buatan Elizabeth ini ternyata terungkap sebagai barang palsu. Teknologi yang digembar-gemborkannya itu tidak berfungsi sama sekali.

Kecurigaan itu kemudian berujung pada pemutusan hubungan banyak perusahaan Theranos. Semua media nasional AS yang dulu memuji perempuan kelahiran 3 Februari 1984 ini mulai menjulukinya sebagai penipu ulung.

Satu per satu pihak yang dirugikan perusahaan mulai mengajukan tuntutan atas kasus penipuan. Pada posisi ini Elizabeth pun kalang-kabut dan berupaya membela diri. Namun, itu semua semua sia-sia hingga akhirnya pada 2018 perusahaan yang ia dirikan bangkrut.

Hingga puncaknya terjadi pada November 2022 lalu saat dia diputuskan bersalah dan dijatuhi hukuman 11 tahun dan 3 bulan penjara, serta denda US$ 452 juta atau sekitar Rp 7 triliun kepada 14 investor.

Kini hidupnya telah berubah 180 derajat dari salah seorang wanita terkaya di bumi berharta Rp 70 triliun jadi seorang tahanan dengan kekayaan nol rupiah.

Bahkan dalam laporan BBC yang lain mengatakan dia harus bekerja selama sisa hidupnya untuk membayar tagihan denda hukumannya. Menurut catatan penjara, Elizabeth bisa mendapatkan pekerjaan di balik jeruji dengan upah per jam tidak lebih tinggi dari US$ 1,15 atau Rp 18 ribu.




(fdl/fdl)

Hide Ads