Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan kehadiran holding ultra mikro menjadi bukti nyata keberpihakan BUMN terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk segmen ultra mikro. Terobosan ini dinilai mampu meningkatkan akselerasi dalam pengembangan UMKM di seluruh Indonesia.
"BRI sebagai induk holding bersama PNM dan Pegadaian yang tergabung dalam holding ultra mikro ini sudah menjadi ekosistem luar biasa untuk memajukan UMKM kita," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).
Menanggapi hal itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan sebagai induk dari Holding Ultra Mikro (UMi), BRI terus menjalankan transformasi sebagai milestone penting dalam pengembangan segmen UMKM, terutama usaha ultra mikro di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab usaha ultra mikro, yang sebelumnya sulit mendapatkan akses pembiayaan formal karena tidak bankable, sejak adanya Holding Ulta Mikro kini bisa mendapatkan akses yang jauh lebih mudah terhadap pembiayaan untuk memutar roda usaha mereka.
![]() |
Sunarso melanjutkan pembentukan Holding UMi dilakukan untuk mengintegrasikan perusahaan-perusahaan BUMN yang fokus pelayanan kepada segmen mikro dan ultra mikro. Tujuannya adalah agar lebih efisien maka menggunakan outlet yang digunakan bersama, produk yang dijual secara cross selling, dan sistem yang digunakan bersama.
"Holdingisasi di bidang ultra mikro merupakan milestone penting dalam pengembangan segmen ultra mikro di Indonesia, dan ini tidak terlepas dari dorongan transformasi yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Bapak Erick Thohir," ujar Sunarso.
Tidak hanya itu, Holding UMi bahkan memberikan pendampingan, pembinaan, peningkatan skill, juga memberikan akses pasar sehingga pengusaha agar bisa naik kelas, semakin berkembang, dan membawa impak positif untuk kesejahteraan.
Sunarso membeberkan hingga akhir Juni 2023, Holding Ultra Mikro telah melayani 36 juta nasabah kredit mikro dan ultra mikro, dengan total nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp 577,9 triliun. Selain pembiayaan, segmen mikro dan ultra mikro yang diperoleh di BRI tercatat menjadi nasabah simpanan dengan jumlah besar yakni hingga Rp 309 triliun.
![]() |
Untuk melayani segmen tersebut, baik BRI, PNM dan Pegadaian bersama-sama mengembangkan outlet co-location atau outlet yang dapat digunakan bersama. Dari sekitar 15.500 outlet yang digunakan untuk melayani nasabah segmen ultra mikro dan mikro, sebanyak 1.013 outlet merupakan outlet co-location.
Selain itu, lebih dari 76 ribu tenaga kerja yang diberi nama Brigade Madani berasal dari BRI, Pegadaian, dan PNM juga dikerahkan untuk melayani masyarakat mikro dan ultra mikro.
"Hasil daripada pembentukan Holding Ultra Mikro, saya kira sudah sesuai tujuan dan inline dengan apa yang kita cita-citakan. Kita ingin secara grup, secara konsolidasi melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan cara yang seefisien mungkin, dan kemudian pada akhirnya masyarakat mendapatkan layanan dengan biaya yang murah," ungkap Sunarso.
Menurut Sunarso Holding UMi merupakan sumber pertumbuhan baru yang sangat memadai. Sebab, sumber pertumbuhan mengarah ke segmen yang lebih bawah.
"Di bawah itu yang kita sebut ultra mikro, masih melimpah sumber pertumbuhannya. Yang penting kita bisa mengelolanya dengan tepat," ujar Sunarso.