IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Depan Jadi 2,9%

IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Depan Jadi 2,9%

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 11 Okt 2023 16:40 WIB
imf
IMF. Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Lembaga Dana Moneter Internasional atau The International Monetary Fund (IMF) memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global melambat tahun depan. Dalam laporannya, IMF menilai pertumbuhan ekonomi bakal berada di angka 2,9% pada 2024. Angka ini turun 0,1% jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya.

Dalam laporan bertajuk "World Economic Outlook: Navigating Global Divergences" yang dirilis hari ini, IMF menilai bahwa pertumbuhan ekonomi global berada di angka 2,9% pada 2024. Angka tersebut turun 0,1% jika dibandingkan laporan yang dirilis IMF pada Juli lalu.

"Proyeksi tersebut masih berada di bawah rata-rata historis pertumbuhan ekonomi (2000-2019) yang berada di angka 3,8% sebelum Pandemi Covid-19," tulis IMF, dikutip Rabu (11/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut IMF, laju pemulihan ekonomi global pasca pandemi saat ini terhambat dan tidak merata. Hal ini disebabkan sejumlah hal seperti, dampak perang Rusia-Ukraina dan dampak berkepanjangan dari lonjakan inflasi.

Akibatnya, bank sentral di sejumlah negara pun memutuskan mempertahankan suku bunga acuan yang tinggi. Hal ini guna memicu penurunan permintaan di berbagai level.

ADVERTISEMENT

"Pertumbuhan ekonomi global masih lambat dan tidak merata seiring dengan meluasnya divergensi global. Perekonomian global sedang tertatih-tatih, bukan berlari cepat," tulis laporan sebanyak 182 halaman tersebut.

Dari aspek pertumbuhan ekonomi setiap negara, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi negara maju akan lebih lambat dibanding negara berkembang. Untuk negara maju, jumlah pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada di angka 1,5% pada 2023 menjadi 1,4% pada 2024.

Sementara negara berkembang (emerging market & developing countries), berada di angka 4,0 % (2023) dan menurun tipis 0,1% menjadi 3,0% pada 2024. "Mengingat sedang terjadi krisis di sektor properti China," tulis IMF.

Kendati proyeksi pertumbuhan ekonomi global terpangkas, IMF memprediksi laju inflasi global akan melambat perlahan dari 6,9% (2023) menjadi 5,8% pada 2024.

Namun, sejumlah ini adalah revisi dari proyeksi sebelumnya yakni 0,1% (2023) dan 0,6% (2024). Untuk sebagian kasus, IMF melaporkan inflasi diproyeksi tidak akan kembali mencapai target sampai 2025.

Lembaga yang berdiri pada 1944 itu pun menyarankan agar bank sentral di sejumlah negara menjaga kebijakan moneter agar ancaman penurunan inflasi mereda.

"Kebijakan moneter harus tetap ketat di sebagian besar negara sampai inflasi berhasil mencapai targetnya. Kita belum cukup sampai di sana," tutur Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/10/2023).

Simak juga Video 'Optimalkan Peran Pemuda, Ganjar Optimistis Ekonomi RI Bisa Tumbuh 7%':

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Hide Ads