Setiap negara yang ada di dunia tentu memiliki keunikan tersendiri, salah satunya adalah Nauru. Negara kepulauan yang ada di Barat Daya Samudra Pasifik ini ternyata punya sejumlah fakta-fakta menarik, lho.
Sebagian detikers mungkin baru mendengar nama Nauru. Memang, Nauru memiliki luas wilayah yang sangat kecil. Namun, siapa sangka kalau negara ini dahulu merupakan salah satu negara terkaya di dunia.
Ingin tahu fakta-fakta menarik tentang Nauru? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta Menarik Tentang Nauru
Di tengah luasnya Samudra Hindia, ternyata ada sebuah pulau kecil bernama Nauru. Penasaran apa saja fakta-fakta menarik dari negara kecil tersebut? Dilansir situs Enjoy Travel, simak beragam faktanya di bawah ini.
1. Negara Kepulauan Terkecil di Dunia
Nauru mendapat predikat sebagai negara kepulauan terkecil di dunia. Sebab, luas wilayahnya hanya sekitar 12 mil persegi (21 km persegi) saja.
Bahkan, luas wilayah tersebut masih kalah dengan luas Kecamatan Jagakarsa. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Selatan, luas wilayah Kecamatan Jagakarsa adalah 24,87 km persegi.
Jumlah populasi di Nauru juga cukup sedikit. Menurut data terbaru, hanya ada sekitar 12.000 hingga 13.000 orang yang menetap di Nauru.
2. Tidak Punya Ibu Kota
Setiap negara tentu memiliki ibu kota. Tapi lain halnya dengan Nauru, yang mana negara kepulauan tersebut tidak memiliki ibu kota sama sekali.
Namun, masyarakat setempat menganggap kalau wilayah Yaren yang terletak di selatan Pulau Nauru, secara tidak resmi dianggap sebagai ibu kota Nauru.
Meski begitu, Yaren sebenarnya bukanlah kota besar, hanya saja di wilayah itu terdapat bandara internasional (Nauru International Airport) serta gedung kedutaan Taiwan dan Australia.
3. Sempat Menjadi Negara Kaya
Meski negaranya kecil, namun jangan salah kalau Nauru sempat menjadi negara kaya raya di dunia. Di tahun 1970-an, Nauru dicap sebagai negara kaya karena menarik keuntungan dari cadangan fosfat. Sebab, endapan fosfat dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Nauru.
Barang tambang ini menjadi komponen kunci industri pupuk, sehingga dapat membantu perekonomian Nauru. Tak tanggung-tanggung, di tahun 1975, Nauru memiliki pemasukan sekitar US$ 2,5 miliar.
4. Saking Tajirnya, Tidak Ada Pajak-Layanan Faskes Gratis
Saking besarnya pemasukan tersebut, hal ini membuat pemerintah Nauru sempat merasakan hidup mewah namun juga boros terhadap anggaran yang dimiliki. Saking tajirnya, Nauru tidak membebankan pajak pada penduduknya.
Selain itu, semua layanan fasilitas kesehatan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Jika ada warga yang membutuhkan perawatan medis khusus, pemerintah akan menerbangkan pasien tersebut ke Australia.
Oh ya, pelajar-pelajar dari Nauru yang dicap memiliki prestasi baik akan dibiayai untuk melanjutkan sekolah di Australia. Beruntung sekali bukan?
5. Dari yang Kaya, Mendadak Jatuh Miskin
Efek dari tambang fosfat yang dikelola pemerintah membuat Nauru merasakan efek oven. Hal ini menyebabkan terjadinya kekeringan berkepanjangan di negara tersebut.
Pemerintah akhirnya menghentikan tambang fosfat dan berpikir bagaimana caranya mendapatkan pemasukan besar tanpa merusak alam. Akhirnya pada 1992, pemerintah Nauru melakukan investasi besar-besaran. Namun, investasi tersebut ternyata bodong dan Nauru mengalami kerugian hingga mencapai US$ 30 juta.
Tak sampai di situ, seorang penasihat dari kementerian keuangan Nauru menawarkan sebuah investasi dalam bentuk pertunjukkan. Nahas, konser yang digelar pada Juni 1993 di London, Inggris, juga mengalami kerugian sekitar US$ 7 juta.
Pil pahit harus kembali ditelan pemerintah Nauru. Sebab, seorang penasihat keuangan lainnya kedapatan menggelapkan dana sekitar US$ 60 juta. Kini, Nauru perlahan menjadi negara miskin dan sangat bergantung pada bantuan negara lain.
6. Jadi Tempat Penampungan Pengungsi
Sempat menjadi negara kaya raya di era 1970-an, Nauru kini berubah menjadi negara miskin. Australia yang kebetulan jaraknya cukup dekat dengan Nauru, memanfaatkan hal tersebut dengan baik.
Kini, Nauru menjadi salah satu tempat penampungan pengungsi sebelum masuk ke Australia. Dari tugas tersebut, Nauru berhasil punya pendapatan sekitar US$ 10 juta selama beberapa tahun terakhir.
7. Negara yang Paling Jarang Dikunjungi
Setelah mengalami kerugian besar-besaran, hal ini ternyata ikut mempengaruhi sektor pariwisata di Nauru. Faktanya, Nauru menjadi negara yang paling jarang dikunjungi di dunia.
Menurut data terbaru, rata-rata hanya 200 wisatawan yang berkunjung ke Nauru setiap tahun. Untuk bisa sampai ke Nauru, wisatawan harus terbang dari Brisbane, Australia, dengan waktu tempuh sekitar 4,5 jam.
Setibanya di Nauru, wisatawan hanya dapat memilih salah satu dari dua hotel yang tersedia di pulau tersebut. Namun, ada juga sejumlah homestay yang bisa ditempati oleh turis.
Itu dia tujuh fakta menarik tentang Nauru. Jadi, tertarik berkunjung ke sana?
(ilf/fds)