Beras Plastik Bikin Plt Mentan dan Bos Bulog Meradang

Terpopuler Sepekan

Beras Plastik Bikin Plt Mentan dan Bos Bulog Meradang

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 14 Okt 2023 13:45 WIB
Bikin Geger, Beras Plastik Kembali Ditemukan di China
Ilustrasi/Foto: Oddity Central
Jakarta -

Belakangan ini heboh dengan dugaan adanya beras plastik atau sintetis yang beracun. Sejumlah warga di beberapa daerah mengaku sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintetis.

Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso merespons cukup keras terkait isu ini. Keduanya kompak membantah adanya beras sintetis tersebut.

Arief mengatakan adanya isu beras sintetis ini karena ada pihak-pihak yang tidak suka akan impor beras yang dilakukan pemerintah. Selain itu, dia mengatakan bahwa harga plastik itu lebih mahal dari beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak, sekarang kalau ada beras sintetis, Satgas pangan datangin. Jadi, ini banyak orang yang enggak suka, dari sekian juta yang diimpor Bulog kemudian dibagikan, masa cuma 1-2 orang yang bilang itu beras sintetis," ujar Arief, ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Selasa (10/9/2023) lalu.

Arief pun meminta kepolisian dalam hal ini Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan) segera menelusuri informasi yang berkembang tersebut. Dia juga meminta jangan ragu jika oknum sengaja membuat kegaduhan di publik atas informasi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ya Satgas Pangan, kita kan sama sama, kalau memang itu perlu diproses ya jangan ragu-ragu, itu kan bikin onar," terang dia.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menduga ada oknum yang sengaja menjelekkan pemerintah dengan isu beras plastik dan beracun.

Awalnya Buwas bercerita bahwa China memang sudah siap mengekspor beras ke Indonesia. Namun, belum juga beras itu direalisasikan, sudah ada isu miring terkait beras plastik dan beracun dari China.

"Beras dari China itu belum saya datangkan. Mana mungkin ada berita yang mengatakan beras China beracun. Ada lagi beras plastik dari China. Beras sama plastik itu mahal plastik. Jadi tidak masuk akal. Ini upaya-upaya kelompok-kelompok tertentu yang mau mendiskreditkan pemerintah melalui pangan," ujar pria yang biasa disapa Buwas itu, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023) lalu.

Buwas juga menegaskan beras yang dikuasai Bulog, terutama yang impor telah melalui pengecekan oleh Badan Karantina Pertanian dan PT Sucifindo.

"Beras sama plastik itu mahal plastik. Jadi nggak masuk akal. Nah, plastik itu lebih mahal. Bodoh aja orang kalau menyusupi plastik. Gitu loh. Jadi itu pemikiran yg salah. Kalo plastik dibikin beras, itu nilainya tinggi. Mahal. Sangat tidak mungkin," ujarnya.

Karena geram terhadap informasi yang tidak benar tersebut, Buwas mengaku telah meminta Satgas Pangan atau Kepolisian segera menangkap pelaku penyebar hoaks itu.

"Kami juga bekerjasama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian untuk meminta pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita bohong (hoaks) mengenai beras sintetis ini agar pelaku segera ditangkap sehingga tidak membuat gaduh di situasi saat ini," pungkas dia.

Sebagai informasi, beredarnya beras sintetis salah satunya dikhawatirkan warga Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ada satu keluarga yang tak jadi mengkonsumsi beras karena takut sintetis hingga memilih memakan jagung.

Warga Medan Baru, Teti, mengungkapkan dia menduga beras yang dibelinya itu sintetis karena ada aroma plastik saat dimasak. Selain itu, beras tersebut saat dimasak memiliki tekstur yang berbeda dengan beras lainnya.

"Kemarin itu kami beli beras di Pasar Pringgan. Biasanya harga beras itu Rp 150 ribu per 10 kg, tapi yang kemarin itu kami dapat harga Rp 145 ribu. Nah, pas setengah masak, kok teksturnya beda. Kalau setengah masak itu kan ketika diaduk, pasti ada yang lengket, nah ini enggak," kata Teti dilansir detikSumut, Senin (9/10/2023).

(ada/eds)

Hide Ads