.webp)
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berkomitmen untuk memperkuat industri pelayaran sekaligus peran perempuan di sektor maritim. Hal ini disampaikan dalam Sidang Technical Cooperation Committee (TC) ke-73 di Markas Besar International Maritime Organization (IMO), London, Inggris.
Indonesia berpartisipasi dalam sidang TC pada tanggal 16 hingga 19 Oktober 2023.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Ketua Pengganti I, Atase Perhubungan KBRI London, Barkah Bayu Mirajaya mengungkapkan sidang ini menjadi platform penting bagi negara-negara anggota IMO untuk meningkatkan pengetahuan teknis dan sumber daya yang diperlukan dalam operasi industri pelayaran yang aman dan efisien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TC dibentuk dengan tujuan membantu pemerintah negara-negara anggota IMO dalam mengatasi kendala teknis yang mungkin dihadapi dalam industri pelayaran," kata Barkah dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10/2023).
Barkah juga menjelaskan fokus utama selama sidang berlangsung. Salah satunya, pembahasan program-program kerja sama teknis antara IMO dan negara-negara anggotanya. Program-program ini dirancang untuk membantu pelaksanaan aturan-aturan IMO, terutama di negara berkembang, sekaligus memperkuat peran perempuan dalam sektor maritim.
"Pemerintah Indonesia telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan capacity building di bawah kerangka Integrated Technical Cooperation Programme (ITCP) bersama IMO. Selain itu, Indonesia juga telah berpartisipasi dalam proyek-proyek peningkatan kapasitas IMO lainnya, seperti MEPSEAS Project dan GloFouling Project," jelasnya.
Selain peran aktif dalam Sidang TC, Indonesia juga menjadi sponsor coffee break. Hal ini dilakukan untuk mendukung pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan IMO kategori C periode 2024-2025. Pencalonan ini akan dibahas pada hari Kamis, 19 Oktober 2023.
"Harapannya, melalui peran aktif Indonesia dalam TC, kapasitas industri pelayaran dapat ditingkatkan melalui program capacity building dan peran wanita dalam sektor maritim semakin diperkuat. Hal ini akan memberikan kontribusi positif dalam menjaga keselamatan dan efisiensi industri pelayaran global," imbuhnya.
(das/das)
