Jokowi Sebut 21 Investor Sudah Masuk di IKN, Nilai Investasi Tembus Rp 31,4 T

Jokowi Sebut 21 Investor Sudah Masuk di IKN, Nilai Investasi Tembus Rp 31,4 T

Samuel Gading - detikFinance
Selasa, 17 Okt 2023 15:51 WIB
Jokowi Terbang ke China dan Arab, Bahas Peningkatan Investasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa sudah ada 21 investor dalam dan luar negeri yang sudah dan akan masuk ke IKN Nusantara. Jumlah investasi di yang masuk di ibu kota baru pun sudah mencapai US$ 2 miliar atau Rp 31,4 triliun (Kurs Rp 15.723).

"Sampai awal November ini sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri yang sudah dan akan segera melakukan groundbreaking di IKN dengan total nilai US$ 2 miliar," ucap Presiden dalam akun Instagram resminya @jokowi, pada Selasa (17/10/2023).

Dengan konsep kota hijau dalam rimba yang terdiri dari 60% hutan, IKN Nusantara diharapkan menjadi kota netral karbon pertama di Indonesia. "Pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan di IKN diperkirakan bisa diselesaikan tahun depan," sambung Presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi pun menjelaskan, bahwa para investor mengambil pilihan yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia. Sebab hal itu mudah, aman, dan saling menguntungkan. Dalam forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) diselenggarakan di China World Hotel, Beijing, Senin malam (16/10), Jokowi berterima kasih atas kontribusi para pengusaha china dalam pembangunan di Indonesia.

"Tahun 2013 RRT berada di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia, tapi di tahun 2022 sudah di urutan kedua," ungkap Jokowi.

ADVERTISEMENT

Mantan Wali Kota Solo ini kemudian mengatakan bahwa Indonesia sedang fokus melakukan hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas. Di antaranya adalah nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya.

Selain itu, Jokowi menjelaskan Indonesia pun tengah fokus membangun membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.

"Semua ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia," imbuh Jokowi.

(das/das)

Hide Ads