Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI berpartisipasi dalam Pertemuan Kelompok Kerja Transportasi Maritim ASEAN ke-45 atau the 45th ASEAN Maritime Transport Working Group (45th MTWG) diselenggarakan di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN, serta negara mitra dialog ASEAN, termasuk China, Jepang, dan Republik Korea. Turut serta juga organisasi maritim terkemuka seperti International Maritime Organization (IMO), ASEAN Ports Association (APA), Federation of ASEAN Shipowners' Associations (FASA), World Shipping Council (WSC), Digital Container Shipping Association (DCSA), Partnership for Infrastructure (P4I) Australia, dan ASEAN Secretariat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Lollan Panjaitan mengungkapkan perwakilan IMO menyampaikan bahwa ASEAN sebagai kawasan terkemuka di dunia diharapkan untuk dapat mendukung pencapaian Net Zero Emission "Terus meningkatkan implementasi MARPOL guna menciptakan sektor maritim yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ungkap dia dalam siaran pers, Rabu (18/10/2023).
Pertemuan membahas agenda terkait ASEAN Single Shipping Market (ASSM), di mana Brunei Darussalam menyampaikan analisis kinerja jaringan pelabuhan dan efisiensi pelabuhan di ASEAN berdasarkan data yang diserahkan oleh Negara anggota ASEAN.
"Dalam hal ini Indonesia mengusulkan untuk melakukan pendekatan kolaboratif dan kompetitif untuk meningkatkan koordinasi antara pembangunan pelabuhan dan akses jalan raya ke pelabuhan di kawasan ASEAN," ungkap Lollan.
Pertemuan juga membahas terkait Ro-Ro Dumai-Malaka, disampaikan progres pengembangan fasilitas di Pelabuhan Sri Junjungan Dumai dengan penyelesaian studi Detail Engineering Design (DED) serta perbaikan fasilitas serta infrastruktur pelabuhan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar pelayanan internasional.
"Indonesia mengusulkan agar Indonesia dan Malaysia dapat membahas lebih lanjut terkait keberlangsungan operasionalisasi rute Ro-Ro ini melalui peningkatan kapasitas kargo yang diangkut," ungkap Lollan.
Sebelumnya, perwakilan Indonesia dan Malaysia telah melakukan kunjungan ke Pelabuhan Bandar Sri Junjungan, Dumai dan pelabuhan Tanjung Beruas, Malaka untuk meninjau perkembangan dan kesiapan infrastruktur dari masing-masing negara.
"Malaysia mengusulkan untuk mengaktifkan kembali task force antara kedua negara untuk memecahkan kendala dalam implementasi rute ini, terutama untuk meningkatkan frekuensi dan efisiensi, sehingga pada prinsipnya semua pihak sepakat mengenai pentingnya melihat potensi muatan pada semua rute yang diusulkan," ujar Lollan.
Terkait operasionalisasi rute Ro-Ro Bitung-Davao-General Santos, Indonesia dan Filipina menyampaikan komitmen untuk terus mendukung keberlangsungan rute Ro-Ro Bitung-Davao dan akan mengupayakan dimulainya kembali operasional kapal pada rute tersebut.
Sementara itu, untuk rencana penetapan rute Ro-Ro Belawan-Penang-Phuket, Indonesia menyampaikan usulan untuk membentuk suatu Barter Trade Agreement dan saling pengakuan Non-Convention Vessels Standards dalam kerangka kerja sama bilateral antara Indonesia-Thailand dan Malaysia-Thailand, seperti yang telah dilakukan oleh Indonesia dan Malaysia sebagai langkah awal penetapan rute ini.
Kerjasama ASEAN - Jepang di bidang Maritim
Pada agenda peningkatan keamanan pelabuhan, Indonesia menyampaikan keikutsertaan dalam Vessel Traffic Service (VTS) Operator Training yang diselenggarakan oleh Jepang dan menyampaikan harapan agar di masa yang akan datang training dapat diselenggarakan pula untuk level Supervisor dan mencakup perencanaan VTS menggunakan Risk Assesment Tools.
Sidang menyampaikan dukungan terhadap beberapa dokumen dalam kerangka kerja sama ASEAN-Jepang di bidang maritim untuk diadopsi oleh para Menteri Transportasi ASEAN dan Jepang pada Pertemuan 21st ASEAN Transport Ministers Meeting+Japan (21st ATM+Japan) pada Bulan November 2023 di Luang Prabang, Laos.
Bidang Keselamatan dan Teknologi Pelayaran
Dalam pembahasan intensifikasi kerja sama regional untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Malaysia, Singapura dan Jepang atas diselenggarakannya Joint Hydrographic Survey of the Strait of Malacca and Singapore (SOMS) dan ASEAN Hydrographic Survey Workshop yang diselenggarakan pada tanggal 13 September 2023 di Jakarta.
"Serta peluncuran 7th Edition of the Electronic Nautical Chart (ENC) in the Strait of Malacca and Strait of Singapore pada Workshop tersebut," ujar Lollan.
(kil/kil)