Dolar Melejit, Produk Elektronik di Harco Mangga Dua Mulai Makin Mahal!

Dolar Melejit, Produk Elektronik di Harco Mangga Dua Mulai Makin Mahal!

Samuel Gading - detikFinance
Jumat, 20 Okt 2023 13:16 WIB
Harco Mangga Dua
Foto: Samuel Gading/detikcom
Jakarta -

Nilai tukar Dolar AS yang menguat terhadap Rupiah saat ini sudah bertengger di Rp 15.800-an. Tren kenaikan dolar AS ini membuat sejumlah barang-barang elektronik naik. Hal ini karena berbagai produk tersebut notabene adalah barang impor.

detikcom mengunjungi Harco Mangga Dua, Sawah Besar, Jakarta Utara pada Jumat (20/10/2023). Di kawasan yang dikenal sebagai pusat perbelanjaan elektronik itu, sejumlah pedagang mengisahkan harga barang-barang elektronik naik selama beberapa bulan terakhir karena menguatnya harga dolar terhadap rupiah.

Penjelasan pertama diperoleh dari Welda (26), pegawai PD Mitra Anugrah Sejati. Welda mengatakan beberapa harga air conditioner (AC) yang dijual pihaknya naik karena menguatnya harga dolar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga-harga di distributor utama meningkat. Katanya karena dolar dan harga ongkos kirim dari luar negerinya yang naik," ucapnya kepada detikcom.

Ia menjelaskan kenaikan harga berkisar di angka Rp 100 ribu - Rp 200 ribu untuk AC berukuran di bawah 2PK. Adapun untuk AC ukuran di atas 2 PK, naik di angka Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Ia mengungkap fenomena ini terjadi sejak Juli 2023.

ADVERTISEMENT

"Semuanya naik, kita sempat terima keluhan juga cuman kita jelaskan alasannya, kita juga mengikuti dari distributor utama dan tentu tidak bisa menjual rugi. Untungnya penjualan masih stabil karena rata-rata langganan," jelasnya.

Pedagang lain adalah Aldo (39) dari PT Rakitan Niaga Nusantara (Rakitan.com). Aldo mengatakan harga produk di tokonya, yang mayoritas menjual produk perakitan untuk personal computer (PC), meningkat pesat dalam kurun dua sampai tiga hari terakhir.

Peningkatan berkisar di angka Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu untuk sejumlah produk. Mulai dari motherboard, random access memories (RAM), processor, dan memori solid state drive (SSD).

"Kenaikan paling besar itu buat processor di angka Rp 400 ribu. Buat yang paling tipis Rp 200 ribu buat RAM dan SSD. Ini jelas karena dolar sih mas," beber Aldo.

Adapun penjual terakhir adalah Omar dari Toko Primajaya. Pria 33 tahun ini menjelaskan harga laptop yang dijual tokonya fluktuatif selama dua sampai tiga minggu terakhir. Kenaikan berkisar di angka Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu untuk berbagai produk seperti laptop Asus, Acer, XP, dan Lenovo.

Omar mengatakan, kenaikan terjadi di tingkat distributor sehingga ia harus mengecek harga setiap hari. "Setiap hari kita cek soalnya tidak menentu karena dollar. Itu yang jadi penyebab utama," tutupnya.

Berdasarkan catatan detikcom, nilai tukar rupiah akhir pekan ini masih mengalami pelemahan. Dikutip dari data RTI disebutkan Dolar AS menguat tercatat Rp 15.839. Rupiah dibuka pada posisi Rp 15.856 dengan level tertinggi Rp 15.856 dan level terendah Rp 15.810.

Adapun Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga mengatakan kenaikan harga barang pasti akan terjadi apabila nilai tukar Dolar AS terus menguat.

Menurutnya barang-barang elektronik, obat-obatan, pupuk, hingga spare part otomotif menjadi beberapa jenis barang yang harganya mengalami kenaikan pesat.

"Pasti, barang impor termasuk elektronik akan mengalami kenaikan, handphone, AC, barang-barang lain. Pupuk segala, ingat lho itu kan impor. Obat-obatan juga impor. Otomotif juga akan mengalami kenaikan harga karena barangnya impor kan," ungkap Ibrahim.

(das/das)

Hide Ads