Elon Musk mengumumkan bahwa platform X, yang dulu bernama Twitter, bakal mempunyai dua skema berlangganan atau premium subscription. Bagaimana cara kerjanya?
Musk mengumumkan pada Jumat (20/10/2024), bahwa X akan mempunyai dua tingkatan biaya berlangganan atau premium subscriptions.
"Yang pertama berbiaya rendah, lengkap dengan semua fitur, tapi jumlah iklannya tetap sama. Yang satu lagi lebih mahal tapi tidak beriklan," tulis Musk di akun resminya di kanal X yakni @elonmusk.
Kendati demikian, orang terkaya di dunia itu tidak menjelaskan lebih rinci cara kedua skema berlangganan tersebut. Sementara dikutip dari Reuters, X diketahui sudah menerapkan biaya berlangganan sebesar US$ 1 atau Rp 15,880 di Selandia Baru dan Filipina sebagi bagian dari uji coba.
Pengguna yang tidak ingin berlangganan hanya bisa 'read only' atau membaca konten-konten seperti unggahan, video, dan cuitan di media sosial tersebut.
"Fitur berlangganan 'It's Not A Bot' bertujuan mengurangi spam dan manipulasi di kalan tersebut. Termasuk aktivitas akun bot (robot)," tulis Reuters.
Sejak mengambilalih X pada Oktober 2022, Musk diketahui melakukan berbagai perubahan cepat. Di antaranya, melakukan pemecatan masal dan membubarkan tim moderasi konten. Tindakan itu membuat pengiklan ramai-ramai meninggalkan kanal tersebut.
Musk pun mengakui pendapatan platform tersebut sedang menurun. Namun, ia mengatakan para aktivis adalah penyebab hal tersebut karena karena menekan pengiklan.
Untuk menghasilkan pendapatan, Musk kini membebankan biaya $8 atau Rp 127,040 (Kurs 15.800) per bulan untuk layanan berlangganan cek biru. Ia juga merayu para pengiklan untuk kembali ke X dengan tawaran diskon.
(das/das)