Dolar AS Lagi Ngamuk, Kapan Harga Makanan dan Minuman Impor Naik?

Dolar AS Lagi Ngamuk, Kapan Harga Makanan dan Minuman Impor Naik?

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 20 Okt 2023 17:18 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat usai pelantikan Presiden Joko Widodo. Posisi dolar melempem di kisaran Rp 11.985. Jauh berbeda saat Jokowi belum dilantik yang masih di posisi Rp 12.100 pada Jumat pekan lalu. Sejumlah warga saat menukar uang di money changer di kawasan kwitang, jakarta (21/10/2014).
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Menguatnya dolar AS diprediksi akan mempengaruhi harga makanan dan minuman impor. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) menyatakan, dampak kenaikan harga itu akan terjadi baik pada bahan baku dan barang jadi.

Namun demikian, dampak kenaikan harga makanan dan minuman impor diyakini tidak serta merta langsung terjadi. Sekretaris Jenderal Gapmmi, Stefanus Indrayana, bilang, biasanya pelaku usaha masih memiliki stok atau ada barang yang dikirimkan dengan harga kontrak sebelumnya.

"Dampak yang pasti ada, cuma kan kapan gitu kan (kenaikannya). Karena kalau impor makanan kan ada dua macam, ada berupa bahan baku itu kan diproses lagi di industri dalam negeri kan. Ya itu saya rasa juga tentunya nggak langsung naik, ada komponen produk yang ada stok," katanya kepada detikcom, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya belum bisa memprediksi kenaikan itu terjadi kapan karena dipastikan pelaku usaha miliki stok. Pelaku usaha juga disebut memiliki hitung-hitungan sendiri terkait harga, jadi tidak serta akan mengalami kenaikan.

"Sekarang kalau impor juga prinsipnya sama, pasti ada stok yang di ritel di gudangnya selama perjalanan yang baru. Ini ada hitung-hitungan bisnisnya kalau itu, nggak langsung naik menurut saya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Mungkin ada yang bisa nego dengan supliersnya harganya bisa nggak didiskon atau turun jadi akan nggak naik," terangnya.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah akhir pekan ini masih mengalami pelemahan. Dikutip dari data RTI, disebutkan Dolar AS menguat tercatat Rp 15.839. Rupiah dibuka pada posisi Rp 15.856 dengan level tertinggi Rp 15.856 dan level terendah Rp 15.810.

Secara mingguan dolar AS tercatat mengalami penguatan 1,03%. Kemudian secara tahunan menguat 1,76%. Dolar AS bergerak variatif terhadap mata uang lainnya. Penguatan paling tinggi memang terjadi pada Dolar Australia.

(ada/eds)

Hide Ads