Bahlil Akui China Agresif Investasi di RI, Eropa-AS Kurang Gesit

Bahlil Akui China Agresif Investasi di RI, Eropa-AS Kurang Gesit

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 20 Okt 2023 17:27 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/Foto: Dok. Kementerian Investasi/BKPM
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menekankan saat ini investasi asing tidak hanya dikuasai oleh satu negara. Hanya saja, China dan Korea Selatan (Korsel) diakui paling agresif dalam berinvestasi di Indonesia.

Bahlil membandingkan investasi yang dilakukan dengan negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang dinilai lelet dan butuh kesabaran lebih untuk bisa merealisasikannya.

"Investasi kita tidak lagi dikuasai oleh satu negara yang diisukan selama ini seolah-olah kita investasinya China dan China saja, saya dapat protes terus. Ini datanya sudah mulai keseimbangan," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma memang kalau kita mau jujur, yang agresif itu China dan Korea. Kalau Eropa, Amerika ini bagus, tapi proposal dan feasibility study (FS)-nya terlalu lama. Jadi negosiasinya butuh iman yang kuat, harus telaten," tambahnya.

Berdasarkan data realisasi investasi sampai kuartal III-2023, China menduduki urutan ke-2 sebagai negara dengan investasi terbesar di Indonesia sebesar US$ 5,6 miliar dengan 5.607 proyek. Negeri Tirai Bambu itu hanya kalah dari Singapura yang menanamkan modalnya hingga US$ 12,1 miliar dengan 13.540 proyek.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Korsel berada di urutan ke-7 sebagai negara yang paling besar menanamkan modalnya di Indonesia. Sepanjang Januari-September 2023, nilainya US$ 1,98 miliar dengan 5.215 proyek.

10 Negara yang Terbanyak Investasi di RI:

1. Singapura US$ 12,1 miliar
2. China US$ 5,6 miliar
3. Hong Kong US$ 5,2 miliar
4. Jepang US$ 3,3 miliar
5. AS US$ 2,4 miliar
6. Malaysia US$ 2,4 miliar
7. Korsel US$ 1,9 miliar
8. Belanda US$ 856,6 juta
9. Kepulauan Virgin Britania Raya US$ 528,9 juta
10. Australia US$ 427,9 juta

(aid/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads