Menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah bisa mengerek harga kedelai. Komoditas itu banyak dibutuhkan Indonesia untuk membuat tahu dan tempe.
Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengaku khawatir kenaikan nilai tukar dolar AS akan membuat harga kedelai semakin mahal. Kenaikan harga kedelai tentu akan berpengaruh ke harga jual tempe dan tahu.
"Waktu bulan Juli kemarin kan harga kedelai itu masih Rp 10 ribu (kg) di perajin. Sekarang ini naik, naik, naik sudah mendekati dan sudah Rp 13 ribu (kg). Kalau ini mencapai Rp 16.000, saya nggak tahu ini harga jadi berapa," kata Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin kepada detikcom, Jumat (20/10/2023) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini harga jual tempe dan tahu bervariasi. Misalnya untuk tempe jika potongan kecil harganya di antara Rp 2.500-3.000 dan potongan lebih besar di antara Rp 4.000- 5.000.
Aip mengatakan jika harga naik, biasanya perajin akan diprotes oleh pedagang tempe dan tahu. Selain menaikkan harga, cara agar tetap menjaga pendapatan, ukuran tempe dan tahu diperkecil.
"Kalau kami mau menaikkan harga di pasar itu kan kita ini perajin tukang bikin tempe tahu. Begitu titip di pedagang di pasar kita yang dimarahin, 'kenapa naik melulu begini-begini, kok kenapa ini jadi lebih tipis, lebih kecil'. Kira kira begitu karena kita ini hubungan udah puluhan tahun jadi kaya keluarga gitu," ucapnya.
Untuk itu, perajin tempe dan tahu meminta perhatian pemerintah agar dibantu memberi tahu kepada masyarakat bahwa harga kedelai sudah mahal. Makanya harga jual tempe dan tahu di pasar dipastikan naik.
"Terpaksa itu menaikkan harga tempe dan tahu. Kami minta bantuan pemerintah mengumumkan, tolong masyarakat ini mengerti kalau tempe dan tahu ini naik," pungkasnya.
Seperti diketahui, nilai tukar dolar Amerika Serikat(AS) terhadap rupiah terus menguat. Kurs dolar AS saat ini bahkan mencatatkan rekor tertingginya terhadap rupiah sepanjang tahun 2023.
Dikutip detikcom dari RTI, Jumat (20/10), level tertinggi dolar AS pada tahun ini ada di Rp 15.887. Angka ini naik 1,81% dari awal tahun.
Untuk hari ini, mata uang Paman Sam dibuka di level Rp 15.856, dan ditutup di harga Rp 15.852. Namun dolar AS sempat menyentuh level Rp 15.887 kemarin.
(ada/ara)