Parah... Salon Kecantikan Ini Tipu Pelanggan buat Beli Perawatan Rp 1,3 Miliar

Parah... Salon Kecantikan Ini Tipu Pelanggan buat Beli Perawatan Rp 1,3 Miliar

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 21 Okt 2023 20:45 WIB
Ilustrasi Penipuan
Foto: detikcom/Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta -

Kisah seorang pria dengan disabilitas mental tengah ramai diperbincangkan warga China. Dikabarkan pria tersebut ditipu oleh sebuah jaringan salon kecantikan sebesar 600.000 yuan atau US$ 82.000 (Rp 1,3 miliar bila dihitung dalam kurs Rp 15.900/dolar AS).

Berdasarkan laporan SCMP, Sabtu (21/10/2023), pengalaman ini dialami oleh seorang pria berusia 62 tahun asal Shanghai bermarga Ren menderita gangguan kognitif yang membuat dia tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Karena hal ini dia harus tinggal bersama adik perempuannya yang mengasuhnya.

Saat adik perempuannya memeriksa keuangan Ren, dia menemukan bahwa jaringan salon kecantikan Wenfeng Cosmetology Group telah mengambil uang darinya sebanyak 50 kali. Kondisi ini membuat Ren yang memiliki disabilitas terbebani dengan hutang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diceritakan Ren pertama kali pergi ke salah satu salon grup tersebut pada November 2021 untuk potong rambut. Pada kesempatan itu ia dibujuk oleh pegawai salon untuk membuka rekening dengan kartu kredit, dia pun melakukannya dengan deposit pertama sebesar 1.000 yuan (US$ 137 atau Rp 2,17 juta).

Segera setelah itu seorang karyawan salon bernama Yingying mendorong Ren untuk mengisi ulang kartu tersebut dengan 5.000 yuan. Kemudian dua manajer salon bernama Ruirui dan Li Qin mendesak Ren untuk menggunakan kartu itu di salon tersebut.

ADVERTISEMENT

Hingga bulan Desember 2021, didapati jumlah yang telah ditransfer Ren ke rekening salon berjumlah 117.000 yuan (US$ 16.000 atau Rp 254,4 juta). Bahkan dalam satu hari saja Ren pernah membayar tunai sebesar 20.000 yuan. "Seorang karyawan menemaninya menarik uang dari ATM terdekat," kata saudara perempuan Ren.

Setelah cabang tersebut ditutup, cabang lain mengambil alih keanggotaan Ren dan naasnya ia tetap menjadi sasaran penipuan. Tidak tanggung-tanggung pada bulan April tahun ini para karyawan di salon tersebut membantunya membuka layanan pinjaman online di ponselnya sehingga mereka dapat dengan mudah menagih bayaran.

Ketika saudara perempuan Ren meminta jaringan salon Wenfeng untuk mengembalikan uang saudara laki-lakinya yang disalahgunakan. Namun pihak salon hanya setuju untuk mengembalikan hanya 280.000 yuan (US$ 38.000 atau Rp 604,2 saja) dengan mengklaim bahwa Ren mampu mengambil keputusan mengenai pengeluarannya terlepas dari kondisinya.

Terlepas dari kasus tersebut, ternyata Ren bukanlah orang pertama yang menjadi korban penipuan dengan modus serupa. Sebab belakangan ini modus penipuan yang dilakukan berbagai salon kecantikan memang tengah marak terjadi di China.

Sebelumnya pada awal tahun 2023, seorang pria di China bagian timur dengan penglihatan buruk muncul di televisi nasional karena sebuah salon menipunya agar membayar 10.000 yuan (US$ 1.400) hanya untuk potong rambut seharga 20 yuan dan menindasnya agar langsung mendapatkan pinjaman untuk membayar biaya tersebut.

Pada bulan Maret tahun lalu, dilaporkan bahwa seorang pensiunan wanita Shanghai kehilangan 1,5 juta yuan (US$205.000) selama empat tahun dan terlilit utang setelah membeli layanan kesehatan palsu.

(fdl/fdl)

Hide Ads