Ingin Ekonomi RI Merata, Anies: Indonesia Bukan Cuma Jakarta

Ingin Ekonomi RI Merata, Anies: Indonesia Bukan Cuma Jakarta

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 24 Okt 2023 19:45 WIB
Bakal calon presiden Anies Baswedan menyampaikan materi saat menghadiri US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa (24/10/2023). Acara bertema Mapping the Legacy, Navigating the Culture itu membahas rekomendasi iklim investasi Indonesia usai era pemerintahaan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Jakarta -

Calon presiden Anies Baswedan menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia bukan hanya pulau Jawa saja sehingga perekonomian harus merata.

"Ekonomi Indonesia itu bukan cuma Jakarta, bukan hanya pulau Jawa, tapi harus menyeluruh," ujarnya dalam US-Indonesia Investment Summit ke-11 di Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Ia menyebut terjadi kesenjangan antara Jakarta dan kota-kota lain di pulau Jawa. Kesenjangan juga terjadi antara kota di pulau Jawa dan pulau lain, atau antara daerah perkotaan dan daerah terluar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpendapat, jika pembangunan ekonomi terpusat di Jakarta atau Pulau Jawa saja, maka kesenjangan bakal semakin meluar. Oleh karena Anies menyebut perlu adanya pusat-pusat perekonomian baru.

"Kita perlu melihat adanya pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia, bukan cuma di Jawa. Setidaknya ada 14 kota lain yang perlu distimulasi menjadi penggerak ekonomi Indonesia," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan itu, Anies juga menyinggung soal kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Menurut Anies tingkap kepercayaan dunia dapat dilihat salah satunya melalui praktik investasi.

Ia menyebut penandatanganan perjanjian investasi yang masuk ke Indonesia harusnya dilakukan di dalam negeri, bukan di Singapura atau Hong Kong. Investor perlu mengikuti sistem hukum yang berlaku di Indonesia.

"Saya sering berdiskusi dengan tim saya tentang bagaimana menghitung kepercayaan dunia terhadap kita. Simpel. Kalau investasi dan setuju penandatangannya di Jakarta, bukan di SIngapura. Tanda tangannya bukan di Hong Kong, tapi Jakarta, di bawah sistem hukum kita," ujarnya.

"Tapi jika kesepakatan-kesepakatan besar, investasi jumbo ditandatangani di luar Indonesia, itu pesan bahwa 'kita tidak percaya sistem hukum kalian, kita tidak percaya sistem politik pemerintahan kalian. Karena itu kita tidak tanda tangan di sini," pungkasnya.

(ily/rrd)

Hide Ads