Terkuak Biang Kerok Harga Beras Makin Mahal Tembus Rp 14.000/Kg

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 25 Okt 2023 15:32 WIB
Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sederet penyebab harga beras mengalami kenaikan. Saat ini harga beras telah naik ke level Rp 14.000 per kilogram (kg).

Sri Mulyani menyebut penyebab kenaikan harga beras yakni, gejolak geopolitik global, masalah iklim el nino hingga keuangan Amerika Serikat. Makanya, kondisi ini tidak hanya mempengaruhi harga pangan di Indonesia, tetapi juga dialami negara lainnya.

"Inilah situasi yang kita hadapi yang mempengaruhi komoditas, baik geopolitik, kondisi keuangan AS yang volatail dan juga karena perubahan iklim mempengaruhi komoditas pangan seperti beras," terangnya dalam konfrensi pers APBNKITA Edisi Oktober 2023, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat,Rabu (25/10/2023).

Dalam paparannya, berdasarkan data yang dikutip dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga beras baik dari Rp 12.000/kg menjadi Rp 14.000 per kilogran (kg).

"Kita lihat tadinya level Rp 12.000, atau Rp 12.100. Sekarang sudah di Rp 14.000," kata Sri Mulyani.

Inflasi pangan pun disebut naik cukup tinggi. Pada Juni sampai September 2023 naiknya 3,6%. Padahal menurut dia, sebelumnya inflasi pangan itu mendekati nol atau deflasi.

"Itu suatu tantangan di mana rumah tangga dan masyarakat terutama paling rentan dan miskin. Mereka paling tertekan akan kenaika harga makanan," ucapnya.

Oleh sebab itu saat ini pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Salah satu upayanya yakni dengan mengimpor beras.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, kembali mengungkap penyebab harga beras masih tinggi. Menurutnya, disebabkan oleh harga Gabah Kering Panen (GKP) yang tinggi.

Hal itu disebabkan oleh menurunnya produksi, sehingga penggilingan juga tidak memiliki banyak stok GKP.

"Hari ini, seperti ini artinya penggiling padi tidak dapat GKP. Karena GKP harganya tinggi, maka harga beras tinggi," kata di Gudang Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023).

Ke depan, Arief memprediksi masa panen juga mundur, sehingga produksi juga turun sampai akhir tahun. Meski demikian, pemerintah melakukan segala upaya untuk menjaga agar harga beras tidak melonjak tajam.

Simak Video 'Geger Beras Sintetis, Dinas Ketapang Medan Ambil 15 Sampel di Pasar Pringgan':






(ada/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork