Warga Kelurahan Gurabesi, Kota Jayapura, memanfaatkan lahan sekitar dengan metode hidroponik untuk melestarikan lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan pangan mereka. Pemanfaatan lahan sempit ini dilakukan warga dengan dukungan BRI dalam program BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita).
Kepala Kelurahan Gurabesi Maria Jochu mengungkapkan menanam dengan metode hidroponik sangat tepat untuk wilayah Gurabesi yang lahannya cukup terbatas dan wilayahnya terbilang kecil dibandingkan daerah lainnya di Jayapura.
Menurutnya, cara menanam ini memiliki banyak manfaat dan hanya membutuhkan biaya yang relatif kecil. Oleh karena itu, metode hidroponik cocok untuk diterapkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah minim lahan seperti Gurabesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan hidroponik tentu akan membuat warga Kota Jayapura dapat memenuhi kebutuhan anak-anak terhadap buah dan sayur-sayuran. Karena selain sayur-sayuran semisal Pakcoy, Selada, Sawit, Kangkung dan lainnya dapat ditanam pada media hidroponik, buah-buahan juga bisa, semisal Strawberry dan buah sejenis," jelas Maria dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10/2023).
Maria menerangkan masyarakat Gurabesi saat ini mulai merasakan perubahan. Awalnya, mereka kebingungan untuk menanam di lahan yang sempit. Namun dengan metode hidroponik, pihaknya sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan harian.
"Selama melakukan sistem tanam hidroponik, kami jadi bisa mendapatkan edukasi baru seputar metode tersebut. Selain itu, bukan cuma cara menanam tanaman saja, tetapi kami juga bisa tahu bagaimana cara memanfaatkannya untuk mengembangbiakan apotek hidup, sayur-sayuran, dan buah-buahan untuk di lingkungan keluarga masing-masing," terangnya.
Maria menambahkan hasil panen juga bisa dimanfaatkan untuk diolah kembali menjadi makanan yang sedap bagi anak-anak. Ia pun berharap penerapan hidroponik ini mampu mengurangi angka anak stunting di Jayapura.
"Jadi mungkin kalau ada anak-anak yang susah sekali makan sayur-sayuran, kami juga dapat mengolahnya menjadi makanan-makanan yang lebih menyenangkan dan sesuai dengan selera mereka. Sehingga, anak-anak juga bisa makan sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka," harap maria.
"BRI juga melakukan pembinaan bagi penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli/instansi terkait seperti dari pertanian serta melakukan pembinaan berkala," sambungnya.
Sementara itu, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyalurkan berbagai program untuk mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.
Adapun Program BRInita menjadi salah satu komitmen BRI bagi pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.
"Program ini tidak hanya di satu titik saja, tetapi di 18 wilayah di Indonesia. Dengan bantuan infrastruktur yang kami berikan, harapannya program ini secara berkesinambungan dapat terus berjalan sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat," kata Hendy.
"Semoga cerita di Kelompok Dasawisma Pelangi Baru menjadi kisah inspiratif yang dapat ditiru bagi kelompok-kelompok lainnya," pungkasnya.
(akd/akd)