Ini Program Dana Abadi & KIS Lansia Prabowo-Gibran yang Disebut Sri Mulyani Ada di APBN

Ini Program Dana Abadi & KIS Lansia Prabowo-Gibran yang Disebut Sri Mulyani Ada di APBN

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 27 Okt 2023 12:39 WIB
Prabowo Subianto melaju sebagai Capres 2024 dan berpasangan dengan Gibra Rakabuming. ini merupakan pertarungan kelima kali Prabowo menjadi RI 1.
Prabowo Gibran - Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pasangan capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menyusun visi misi dan program kerja untuk bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Termasuk program yang sedang ramai diperbincangkan yakni Dana Abadi Pesantren dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia.

Dana Abadi Pesantren dan KIS Lansia menjadi perbincangan khusus karena dua program itu, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebenarnya sudah ada di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dilihat saja APBN 2024 kan sudah diketok ya. Mengenai apa program-program, mungkin saya nggak sebut populis, tapi yang pemihakan kepada masyarakat. Itu sudah ditetapkan dalam UU APBN," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA, Rabu (25/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umpamanya anggaran perlinsos di 2024 kalau tidak salah Rp 487 triliun. Jadi nanti program seperti PKH, kartu sembako, PIP, KIP Kuliah, bantuan PBI untuk masyarakat tidak mampu termasuk lansia, bantuan subsidi listrik, subsidi energi, BBM, subsidi LPG, itu masih semuanya ada. Dana abadi juga disampaikan kita sudah punya dana abadi yang sekarang ini," tambahnya.

Dilihat dari dokumen visi misi dan program Prabowo-Gibran, salah satu program kerjanya adalah meluncurkan dana abadi pesantren. Poin itu masuk dalam rangka penguatan sistem peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

ADVERTISEMENT

"Meluncurkan program dana abadi pesantren sebagai implementasi UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren," tulis dokumen tersebut yang telah dikonfirmasi, Jumat (27/10/2023).

Di halaman lain, dana abadi pesantren masuk sebagai bagian dari program prioritas yakni untuk penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi. Hal itu dinilai sebagai keharusan untuk memperkuat kemandirian bangsa.

Prabowo-Gibran menilai inovasi akan lahir seiring dengan kemajuan di bidang kualitas pendidikan, penguasaan sains dan teknologi. Untuk itu, pihaknya mau mengupayakan dana riset dan inovasi mencapai 1,5-2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam 5 tahun.

"Kebijakan pemerintah dalam berinvestasi yang mendukung pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi merupakan suatu keharusan dalam memperkuat kemandirian bangsa. Ini di antaranya dilakukan melalui pengembangan dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren, dana abadi kebudayaan, dan dana abadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

KIS Lansia

Selain itu, Prabowo-Gibran memiliki 8 program hasil terbaik cepat yang akan dikawal langsung olehnya jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Program ini diklaim sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Salah satu programnya adalah melanjutkan dan menambahkan program kartu-kartu kesejahteraan sosial, serta kartu usaha untuk menghilangkan kemiskinan absolut. Di dalamnya yang pernah diorasikan Gibran sebagai program tambahan adalah KIS Lansia.

"Sekarang sudah ada KIS, ada KIP, PKH, nanti saya tambahkan lagi KIS lansia," kata Gibran di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Meski begitu, di dokumen tertulis bahwa program seperti KIS Lansia akan dilanjutkan, bukan ditambahkan. Program yang ditambahkan seperti Kartu Anak Sehat, serta kredit usaha startup dan kredit untuk para milenial untuk peningkatan wirausaha, memberantas kemiskinan, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia.

"Program-program seperti KIS, KIS Lansia, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, MEKAR dan Program Keluarga Harapan akan dilanjutkan dan menambahkan Kartu Anak Sehat. Selain itu program Kredit Usaha Tani, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, Produksi Pangan Rakyat, Nelayan, Pesisir, Industri Hilir UKM, Kredit untuk usaha startup dan kredit untuk para milenial akan didorong, diperluas dan diperbanyak," beber dokumen tersebut.

Prabowo-Gibran dalam dokumennya menilai masih ada kemiskinan absolut menunjukkan pembangunan ekonomi belum optimal dan belum merata. Untuk itu, negara wajib memberikan perlindungan sosial untuk warga miskin.

"Maka dari itu, negara harus melanjutkan program tersebut dan ditingkatkan menjadi perlindungan sosial sepanjang hayat dengan target angka kemiskinan di bawah 6%, serta mencapai status pembangunan manusia sangat tinggi (IPM di atas 80)," tulisnya.

(aid/kil)

Hide Ads