Siapa yang tidak kenal dengan salah satu makanan khas Indonesia nasi goreng? Siapa sangka sebagian besar pedagang nasi goreng (nasgor) berasal dari Jawa. Kira-kira kenapa ya alasannya?
Wastro, salah satu pedagang di Sunter, Jakarta Utara mengaku memang sebagian pedagang nasgor berasal dari wilayah Jawa, khususnya Jawa Tengah. Dia sendiri berasal dari Jarakan, Jawa Tengah.
Menurutnya, usaha nasgor sudah ada sejak dahulu kala dan diwariskan secara turun menurun. Selama menjadi pedagang nasgor pun, dia menyebut teman-temannya banyak yang berasal dari Pemalang dan Tegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah dari nenek moyangnya kali, ya. Bukan orang Pemalang aja yang (jualan) nasi goreng, sekarang banyak yang dari Tegal atau Cirebon. Ada ciri khas sendiri-sendiri kan. Ada ciri khas tiap asal (daerah), pasti ada bedanya," kata Wastro kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Dia bilang, tiap daerah mempunyai cita rasa yang berbeda-beda. Misalnya, di Pemalang nasinya lebih pulen.
Dia sendiri sudah memulai berjualan nasgor sejak lulus sekolah, sekitar lima belas tahun yang lalu. Sempat berjualan di Tangerang, kemudian memutuskan untuk pindah ke Jakarta.
"Lebih pulen, lebih melekat gitu loh dari bumbunya, kombinasi lah kalau dari Pemalang. Kalau dari daerah lain mungkin agak hambar, beda lah pokoknya," imbuhnya.
Dodi, pedagang nasgor lainnya juga mempunyai pendapat yang serupa. Menurut Dodi, tiap daerah memang mempunyai kuliner khas masing-masing. Misalnya, Cirebon yang punya ciri khas dengan ketoprak. Begitu pula dengan nasi goreng.
"Ciri khasnya masing-masing daerah sih, (pedagang nasgor) kebanyakan Tegal. Kalau Cirebon ya ketoprak, Tegal ya nasi goreng. Udah ciri khasnya," kata Dodi.
Sebab itu, tak heran sebagian besar pedagang nasgor berasal dari Jawa, khususnya Jawa Tengah. Namun, sekarang asal pedagang nasgor juga sudah merambah ke daerah lain, seperti Jawa Timur.