Dulunya Miskin, Desa Wisata Serang Purbalingga Kini Punya Aset Rp 30 M

Jelajah Desa BRILian

Dulunya Miskin, Desa Wisata Serang Purbalingga Kini Punya Aset Rp 30 M

Inkana Putri - detikFinance
Senin, 30 Okt 2023 09:44 WIB
Kawasan Desa Wisata Lembah Asri Serang (D’las) di Desa Serang, Purbalingga
Foto: Tripa Ramadhan/detikFoto-Kawasan Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Desa Serang, Purbalingga
Karangreja, Purbalingga -

Terletak di kaki Gunung Slamet, Desa Serang kini telah menjadi salah satu wisata andalan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Udara dingin khas pegunungan, serta pemandangan asri perbukitan hijau membuat desa ini menjadi magnet bagi banyak wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.

Namun siapa sangka, di balik keindahan dan popularitas wisatanya, Desa Serang dulunya merupakan salah satu desa miskin di Kabupaten Purbalingga. Mayoritas penduduknya pun bekerja sebagai petani dan buruh tani.

"Desa serang itu awalnya desa miskin. Penghasilan para petaninya itu pun masih sangat kecil. Jadi untuk pendapatan perekonomian masyarakat petani masih sangat terbatas dan minimal, makanya termasuk desa miskin karena masih banyak perumahan masyarakat yang belum layak huni. Masih sederhana rumahnya," kata Kepala Desa Serang Sugito kepada detikcom belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini, (dulu) masyarakat hanya petani dan buruh tani saja. Dari anak-anak mudanya sampai orang tuanya pun hanya bertani. Dan pegawai negeri itu total hanya sekitar 21 orang saja yang PNS, sebagian guru dan pegawai kecamatan. Lalu, (untuk profesi) TNI dan Polri nggak ada. Selebihnya petani, buruh tani dan supir," sambungnya.

Seiring berjalannya waktu, pemerintah desa setempat menggarap lahan tidak produktif menjadi Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las). Sugito menjelaskan awalnya pemerintah setempat mambangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada tahun 2009 didampingi Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).

ADVERTISEMENT

Pada tahun 2010, ia pun mulai merintis membuka usaha flying fox dari alokasi Dana Desa. Pembangunan wisata ini pun berlanjut hingga sampai saat ini, terdapat total 23 wahana yang ada di D'las.

Kawasan Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Desa Serang, PurbalinggaWahana Rumah Kelinci di Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las)/ Foto: Tripa Ramadhan/detikFoto

"Tahun 2010 saya mulai rintis dengan pertama membuka wisata flying fox dari alokasi dana desa, saya pasang di hutan pinus milik perhutani. Di tahun 2011, kita dapat ATV bike. Namun, ternyata kalau kita numpang ke instansi lain nggak nyaman, mau dikembangin kita pun bingung," paparnya.

"Pada tahun 2013, karena saya punya tanah di desa 1,3 hektare, saya mencoba mulai bangun di sini melalui swadaya masyarakat murni. Saya kerja bakti dengan masyarakat, saya ajak iuran masyarakat untuk pembelian material pembuatan gazebo dan sebagainya," lanjutnya.

Jadi Desa Maju dengan Aset Rp 30 Miliar

Bermodal Rp 9 juta dan dukungan dari masyarakat setempat, Sugito mengatakan potensi Desa Serang semakin meningkat. Kunjungan wisatawan Desa Serang pun bahkan sempat tembus di angka Rp 15.000 wisatawan sehari pada musim Lebaran tahun 2019. Desa yang dulunya miskin ini pun telah menjadi Desa Maju berdasarkan Indeks Desa Membangun dari Kementerian Desa PDTT tahun 2022.

"Alhamdulillah dari tahun ke tahun masih lumayan pendapatannya karena kita selalu membuka wahana baru di obyek wisata D'las. Jadi kita sudah sampai di angka sekitar Rp 8 miliar setahunnya untuk pendapatan semuanya dari sektor pariwisata," jelasnya.

"Dan alhamdulillah D'las yang tadinya bermodalkan Rp 9 juta dari alokasi dana desa, sekarang untuk asetnya sudah sekitar Rp 30 miliar," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur BUMDes Serang Teguh Yulianto menambahkan jumlah Pendapatan Asli Desa (PADes) telah mencapai ratusan juta per tahun.

"Jadi kita bisa setor PADes (pendapatan asli desa) yang cukup besar. Kondisi Desa Serang saat ini sekitar Rp 500 juta yang masuk PADes dan ada hampir Rp 300 juta lebih untuk kegiatan sosial yang tidak dimasukkan ke PADes," jelasnya.

Dinobatkan Jadi Desa BRILian

Tak hanya menjadi Desa Maju, berbagai inovasi yang dihadirkan Desa Serang pun menjadikan desa ini terpilih sebagai pemenang Program Desa BRILian BRI pada tahun 2021.

"Desa BRILian ini adalah sebuah reward yang diberikan kepada desa yang berinovasi untuk meningkatkan perekonomian yang ada. Desa Serang merupakan Desa BRILian yang sudah dinobatkan sebagai Desa BRILian sejak tahun 2021 karena berinovasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, yaitu dengan cara membentuk sebuah desa agrowisata yang bernama D'las atau Lembah Asri Serang," ungkap Pemimpin Cabang BRI Cabang Purbalingga Ario Irdani Ardian.

Kawasan Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Desa Serang, PurbalinggaWisata D'las Zoo di Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las)/ Foto: Tripa Ramadhan/detikFoto

Terpilihnya menjadi Desa BRILian, Desa Serang menerima uang pembinaan sebesar Rp 20 juta dan pendampingan dari BRI selama 3 bulan. Kepala Unit BRI Karangreja Agus Tri Prasetyo mengatakan BRI juga memberikan bantuan CSR senilai Rp 500 juta untuk pembangunan D'las Zoo.

"Melihat antusias masyarakat yang besar dan banyak wisatawan dari luar kota yang datang, melalui Program Desa BRILian, kami menginisiasi untuk bertemu dengan pihak desa dan BUMDes untuk melakukan kerja sama. Lalu, kita coba ajukan CSR ke kantor pusat, alhamdulillah BRI dan Desa Serang diberi kepercayaan dengan CSR yang sangat fantastis sampai hampir lebih dari Rp 500 juta. Di sinilah, pemberdayaan masyarakat menjadi lebih terbuka sehingga masyarakat di sana bisa mempunyai mata pencaharian, yang sebelumnya hanya sebagai petani, sekarang bisa membuka usaha di sekitar wilayah wisata D'las," tutupnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!

(ega/ega)

Hide Ads